Yogyakarta atasi masalah belajar via daring dengan Guru Berkunjung
25 Juli 2020 10:11 WIB
Arsip Foto. Seorang guru mengajar muridnya di halaman rumah warga di kawasan pegunungan Menoreh di Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (20/7/2020). Sang guru datang ke rumah murid-murid yang kesulitan mengakses internet selama pembelajaran via daring. (ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN)
Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta akan menjalankan program Guru Berkunjung untuk mengatasi permasalahan-permasalahan dalam kegiatan pembelajaran dari jarak jauh via daring semasa pandemi COVID-19.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Sabtu, mengatakan bahwa permasalahan dalam kegiatan belajar via daring yang paling sering dikeluhkan adalah kesulitan akses internet dan ketersediaan fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran dari jarak jauh.
Menurut dia, masalah ketersediaan fasilitas dan akses internet umumnya dialami di sekolah dasar negeri dan sekolah menengah pertama swasta.
"Untuk sekolah di Kota Yogyakarta, khususnya negeri, sudah memiliki atau dilengkapi akses internet. Tinggal siswanya saja, ada yang kesulitan dan tidak," katanya.
Guna mengatasi permasalahan itu, menurut dia, pemerintah daerah akan menggerakkan para guru untuk berkunjung ke rumah siswa dan membantu siswa belajar.
"Nanti akan dilakukan uji coba untuk model pembelajaran ini," katanya.
Sampai saat ini, Pemerintah Kota Yogyakarta masih menerapkan model pembelajaran dari jarak jauh di seluruh jenjang pendidikan meski sebagian orang tua mengusulkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah kembali dijalankan.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, 46 persen orang tua ingin anak-anak mereka bisa kembali belajar di sekolah dan 54 persen lainnya ingin kegiatan pembelajaran tetap dilakukan via daring.
"Orang tua yang berkeinginan dilakukan pembelajaran langsung biasanya mengalami kesulitan untuk mengakses internet atau untuk memantau anaknya belajar dengan baik di rumah," kata Heroe.
Sedangkan orang tua yang ingin pembelajaran tetap dilakukan via daring, ia melanjutkan, biasanya masih merasa takut atau khawatir terjadi penularan COVID-19 jika anaknya harus datang ke sekolah untuk belajar.
Ia mengatakan, Pemerintah Kota Yogyakarta sudah menyediakan Wi-Fi di 211 area publik yang bisa digunakan siswa untuk mengakses internet secara gratis selama kegiatan pembelajaran via daring.
"Lokasinya ada di ruang-ruang publik yang tersebar di wilayah. Saya kira, ini bisa dimaksimalkan meskipun belum mampu meng-cover seluruh wilayah," katanya.
Baca juga:
Kemenkes: Pembelajaran jarak jauh selama pandemi pengaruhi kesehatan jiwa anak
Guru di Borobudur datangi siswa yang terkendala ikuti pembelajaran daring
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Sabtu, mengatakan bahwa permasalahan dalam kegiatan belajar via daring yang paling sering dikeluhkan adalah kesulitan akses internet dan ketersediaan fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran dari jarak jauh.
Menurut dia, masalah ketersediaan fasilitas dan akses internet umumnya dialami di sekolah dasar negeri dan sekolah menengah pertama swasta.
"Untuk sekolah di Kota Yogyakarta, khususnya negeri, sudah memiliki atau dilengkapi akses internet. Tinggal siswanya saja, ada yang kesulitan dan tidak," katanya.
Guna mengatasi permasalahan itu, menurut dia, pemerintah daerah akan menggerakkan para guru untuk berkunjung ke rumah siswa dan membantu siswa belajar.
"Nanti akan dilakukan uji coba untuk model pembelajaran ini," katanya.
Sampai saat ini, Pemerintah Kota Yogyakarta masih menerapkan model pembelajaran dari jarak jauh di seluruh jenjang pendidikan meski sebagian orang tua mengusulkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah kembali dijalankan.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, 46 persen orang tua ingin anak-anak mereka bisa kembali belajar di sekolah dan 54 persen lainnya ingin kegiatan pembelajaran tetap dilakukan via daring.
"Orang tua yang berkeinginan dilakukan pembelajaran langsung biasanya mengalami kesulitan untuk mengakses internet atau untuk memantau anaknya belajar dengan baik di rumah," kata Heroe.
Sedangkan orang tua yang ingin pembelajaran tetap dilakukan via daring, ia melanjutkan, biasanya masih merasa takut atau khawatir terjadi penularan COVID-19 jika anaknya harus datang ke sekolah untuk belajar.
Ia mengatakan, Pemerintah Kota Yogyakarta sudah menyediakan Wi-Fi di 211 area publik yang bisa digunakan siswa untuk mengakses internet secara gratis selama kegiatan pembelajaran via daring.
"Lokasinya ada di ruang-ruang publik yang tersebar di wilayah. Saya kira, ini bisa dimaksimalkan meskipun belum mampu meng-cover seluruh wilayah," katanya.
Baca juga:
Kemenkes: Pembelajaran jarak jauh selama pandemi pengaruhi kesehatan jiwa anak
Guru di Borobudur datangi siswa yang terkendala ikuti pembelajaran daring
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: