Paris (ANTARA News/Reuters) - Pelatih tim nasional Prancis Raymond Domenech mengatakan bahwa ia tidak akan mengundurkan diri meskipun timnya lolos kualifikasi Piala Dunia secara kontroversial karena insiden "handball" Thierry Henry.

Domenech mendapat kritik tajam karena penampilan buruk tim asuhannya, terutama saat pertandingan kandang melawan Irlandia yang berakhir 1-1 dalam playoff kualifikasi Piala Dunia 2010.

Gol William Gallas yang mengantar Prancis ke Afrika Selatan itu diawali dengan "handball" yang dilakukan Henry tanpa diketahui oleh wasit.

"Saya tidak pernah mengundurkan diri dan tidak akan pernah. Semakin ditekan, saya makin termotivasi," kata Domenech dalam wawancara yang dipublikasikan mingguan L`Express, Selasa.

Ketika ditanya apakah saat ini waktu yang tepat untuk mundur, Domenech mengatakan bahwa justru orang-orang akan menilai dia melarikan diri dari tugas.

"Tidak masuk akal jika mundur sekarang. Itu berari saya melakukan tugas kemudian masa bodoh dengan apa yang terjadi kemudian. Saya bukan orang yang gampang menyerah," katanya.

Mengenai kasus Henry yang dinilai menjadi contoh buruk bagi generasi muda, Domenech menjawab, "mengapa anda menginginkan sepak bola menjadi masalah moral?.

"Tentu saja, kita harus mengikuti aturan olahraga, namun (sepak bola) juga sebuah refleksi masyarakat. Para cendikiawan mengatakan bahwa mereka terhina, tapi sejauh yang saya tahu, Thierry tidak melakukan suatu kejahatan," katanya.(*)