Palu (ANTARA) - Lembaga Kemanusiaan Global Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Tengah mengirim lima ton logistik untuk membantu penyintas bencana banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Kepala ACT Cabang Sulteng, Nurmarjani Loulembah, di Palu, Jumat, mengemukakan bantuan logistik itu berasal dari para dermawan secara kelompok maupun perorangan di kabupaten/kota di Sulteng.

"Ini adalah bantuan yang kesekian kalinya kami kirim, sebelumnya kami mengirimkan sejumlah uang tunai, saat ini kami bersama masyarakat relawan Indonesia Sulteng masih terus mencari donatur-donatur baru agar ikut membersamai para korban di Luwu Utara," kata Nurmarjani.

Baca juga: Jusuf Kalla tinjau lokasi banjir bandang di Luwu Utara

ACT, kata Nani sapaan akrab Nurmarjani terus memberikan kepedulian terhadap penyintas banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, baik itu secara perorangan maupun kelompok.

Ia menguraikan, bantuan logistik itu berupa bahan pokok seperti air mineral, beras, pakaian, kebutuhan sanitasi, serta satu unit tenda peleton, diberangkatkan dari Kantor ACT Sulteng, Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Tatura Selatan, Palu Selatan Kota Palu.

"Bantuan tersebut dikirim langsung menuju Posko Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap yang ada di lokasi bencana," ungkap Nani.

Ia menyebut saat ini ACT Sulteng belum mengirimkan relawan karena masih menunggu permintaan dari koordinator posko yang ada di lapangan. Sebab dalam penanganan kebencanaan, ada waktu pergantian relawan.

"Apabila ada permintaan personel, relawan kami siap jika dibutuhkan di sana," ujarnya.

Baca juga: Bantuan kemanusiaan disalurkan Wakil Ketua DPR di Luwu Utara

ACT Sulteng sendiri masih terus membuka donasi untuk korban bencana banjir bandang Luwu Utara.

Namun Nani berharap, agar para dermawan bisa mendonasikan bantuan berbentuk uang tunai. Pasalnya saat ini begitu banyak bantuan berupa barang yang tidak tepat.

"Daripada memberi dalam bentuk barang dan kita kurang memahami apa yang dibutuhkan oleh para penyintas, mending bantuannya dalam bentuk uang tunai. Dengan begitu, uang yang nantinya terkumpul bisa dibelikan barang-barang spesifik yang dibutuhkan oleh para korban," imbuhnya.

Nani berharap, melalui posko kemanusiaan yang telah dibuka, koordinasi relawan dan distribusi bantuan diikhtiarkan lebih cepat diterima para korban.

"Yang kami harapkan sebenarnya adalah bantuan ini cepat tersalurkan," kata dia.

Sejauh ini, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) yang bertugas di lokasi banjir Luwu Utara mencatat sebanyak 3.627 kepala keluarga atau 14.483 jiwa yang mengungsi. Mereka tersebar di beberapa titik lokasi pengungsian.

Baca juga: Presiden kirim bantuan untuk korban banjir Luwu Utara
Baca juga: BNPB: Pemda Luwu Utara terus lakukan penanganan darurat banjir bandang