Ribuan warga Israel menuntut PM Netanyahu mundur
24 Juli 2020 18:43 WIB
Polisi menahan seorang pria saat aksi protes mengecam Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pemerintahan yang dipimpinnya atas penanganan krisis penyakit virus corona (COVID-19), dekat kediaman Netanyahu di Yerusalem, Kamis (23/7/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad /foc/djo
Yerusalem (ANTARA) - Ribuan warga Israel mengelar unjuk rasa di depan kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Yerusalem guna menuntut dirinya agar mundur, menurut media setempat.
Pengunjuk rasa meminta agar Netanyahu turun dari jabatannya mengingat tuduhan korupsi yang tengah dihadapinya, seperti diberitakan surat kabar harian Haaretz.
Sementara itu, partai Likud pimpinan Netanyahu mengelar aksi dengan sekitar 300 partisipan untuk menunjukkan dukungan terhadapnya.
Aksi protes terhadap perdana menteri terjadi setiap pekan selama dua bulan.
Pada 13 Juli, hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga penyiar Israel Channel 13 menunjukkan bahwa 75 persen warga Israel "tidak puas" dengan kinerja pemerintah Netanyahu selama krisis COVID-19.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Protes terhadap Netanyahu meningkat karena krisis virus corona
Baca juga: Sidang korupsi PM Israel Netanyahu berlanjut di tengah aksi unjuk rasa
Pengunjuk rasa meminta agar Netanyahu turun dari jabatannya mengingat tuduhan korupsi yang tengah dihadapinya, seperti diberitakan surat kabar harian Haaretz.
Sementara itu, partai Likud pimpinan Netanyahu mengelar aksi dengan sekitar 300 partisipan untuk menunjukkan dukungan terhadapnya.
Aksi protes terhadap perdana menteri terjadi setiap pekan selama dua bulan.
Pada 13 Juli, hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga penyiar Israel Channel 13 menunjukkan bahwa 75 persen warga Israel "tidak puas" dengan kinerja pemerintah Netanyahu selama krisis COVID-19.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Protes terhadap Netanyahu meningkat karena krisis virus corona
Baca juga: Sidang korupsi PM Israel Netanyahu berlanjut di tengah aksi unjuk rasa
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: