Tanggapan Gibran soal tuduhan politik dinasti
24 Juli 2020 18:37 WIB
Bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (kiri) berada di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (17/7/2020). Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa resmi mendapat rekomendasi PDI Perjuangan untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo pada Pilkada serentak Desember mendatang. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.
Jakarta (ANTARA) - Bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka akhirnya menjawab tudingan mengenai politik dinasti atas pencalonannya oleh PDI Perjuangan mengingat dirinya sebagai putra Presiden Joko Widodo.
"Saya lihat chat dari wartawan banyak sekali, menyampaikan masalah dinasti politik," kata Gibran menjawab pertanyaan peserta diskusi virtual di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat.
Di acara itu, Gibran, Calon Bupati Kediri Hanindhito Pramana, dan Cabup Jembrana I Made Kembang Hartawan, hadir sebagai pembicara. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto juga hadir di acara itu.
Baca juga: Hasto: Majunya Gibran tunjukkan keterbukaan partai untuk kaum muda
Gibran mengaku dalam satu tahun terakhir ini banyak yang menanyakan masalah dinasti politik.
"Kalau di Solo ya, saya setiap kali bertemu dengan warga, saya selalu jelaskan apa itu dinasti politik," ucapnya.
"Jadi, ya saya kan ikut kontestasi (itu, red) bisa menang bisa kalah. Tidak harus diwajibkan memilih saya, bisa dipilih bisa tidak. Ya saya kan ikut kontestasi, bisa memang bisa kalah, bisa dicoblos bisa tidak. Jadi, tidak ada kewajiban untuk mencoblos saya. Pilkada ini kan kontestasi bukan penunjukkan. Jadi, kalau yang namanya dinasti politik, di mana dinasti politiknya? Saya juga bingung kalau orang bertanya seperti itu," ujar Gibran menjelaskan.
Namun, lanjut dia, masyarakat Solo sudah mengerti tentang dinasti politik. Bahkan, setiap kali dirinya blusukan, warga menerimanya dengan tangan terbuka.
"Kalau yang masih meributkan dinasti politik itu kan ya dari, ya kita tahu orang orangnya siapa, dan yang diributkan itu-itu saja," ujarnya.
Baca juga: PDI Perjuangan ingatkan elit Demokrat tak campuri penetapan Gibran
Baca juga: Direkomendasikan PDIP, Gibran ucapkan terima kasih kepada Megawati
"Saya lihat chat dari wartawan banyak sekali, menyampaikan masalah dinasti politik," kata Gibran menjawab pertanyaan peserta diskusi virtual di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat.
Di acara itu, Gibran, Calon Bupati Kediri Hanindhito Pramana, dan Cabup Jembrana I Made Kembang Hartawan, hadir sebagai pembicara. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto juga hadir di acara itu.
Baca juga: Hasto: Majunya Gibran tunjukkan keterbukaan partai untuk kaum muda
Gibran mengaku dalam satu tahun terakhir ini banyak yang menanyakan masalah dinasti politik.
"Kalau di Solo ya, saya setiap kali bertemu dengan warga, saya selalu jelaskan apa itu dinasti politik," ucapnya.
"Jadi, ya saya kan ikut kontestasi (itu, red) bisa menang bisa kalah. Tidak harus diwajibkan memilih saya, bisa dipilih bisa tidak. Ya saya kan ikut kontestasi, bisa memang bisa kalah, bisa dicoblos bisa tidak. Jadi, tidak ada kewajiban untuk mencoblos saya. Pilkada ini kan kontestasi bukan penunjukkan. Jadi, kalau yang namanya dinasti politik, di mana dinasti politiknya? Saya juga bingung kalau orang bertanya seperti itu," ujar Gibran menjelaskan.
Namun, lanjut dia, masyarakat Solo sudah mengerti tentang dinasti politik. Bahkan, setiap kali dirinya blusukan, warga menerimanya dengan tangan terbuka.
"Kalau yang masih meributkan dinasti politik itu kan ya dari, ya kita tahu orang orangnya siapa, dan yang diributkan itu-itu saja," ujarnya.
Baca juga: PDI Perjuangan ingatkan elit Demokrat tak campuri penetapan Gibran
Baca juga: Direkomendasikan PDIP, Gibran ucapkan terima kasih kepada Megawati
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020
Tags: