Mendes PDTT kunjungi objek wisata Jembatan Pelangi di Pariaman
24 Juli 2020 16:50 WIB
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar (kiri) bersama Wali Kota Pariaman, Sumbar Genius Umar (kanan) beserta rombongan berjalan di Jembatan Pelangi, Desa kampung Kandang, Pariaman Utara, Kota Pariaman, Jumat. (ANTARA/Aadiaat M.S.)
Pariaman (ANTARA) - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengunjungi objek wisata Jembatan Pelangi yang dibangun oleh Pemerintah Desa Kampung Kandang, Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman, Sumatera Barat melalui dana desa.
"Dengan dana desa digunakan untuk hal produktif maka desa akan ada penghasilan untuk APBDes," kata Abdul Halim Iskandar saat mengunjungi objek wisata itu di Pariaman, Jumat.
Ia menjelaskan ini yang membedakan antara BUMDes dengan bidang usaha lainnya diantaranya koperasi yang merupakan dari, oleh, dan untuk anggota sedangkan BUMDes yang dibentuk berdasarkan peraturan desa atas dasar musyawarah desa keuntungan untuk warga.
Ia menyebutkan ada dua keuntungan yang didapatkan oleh warga jika desanya merupakan desa wisata yaitu pertama, dapat sebagai tempat bersantai serta bercengkrama dengan keluarga dan sejawat.
Sedangkan yang kedua, lanjutnya dapat meraih keuntungan ekonomi dari usaha yang dijalankan dan hasilnya dinikmati oleh warga di daerah itu melalui BUMDes.
Oleh karena itu, lanjutnya pihaknya terus mendorong pemerintah desa untuk menggunakan dana desa untuk hal yang produktif.
"Kalau dana desa digunakan untuk hal yang produktif maka dana desa itu tidak habis serta merta," tambahnya.
Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan objek wisata Jembatan Pelangi tersebut terbuat dari bambu sehingga terkesan alami yang justru yang hal tersebut saat ini diminati oleh banyak kalangan apalagi di sana terdapat rumah pohon guna menambah daya tarik untuk swafoto.
Objek wisata Jembatan Pelangi yang dibangun dengan panjang 360 meter dengan anggaran Rp117 juta tersebut dapat menambah variasi pariwisata di daerah itu.
Sebelumnya Pemerintah Desa Kampung Kandang, Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman, Sumatera Barat membangun agrowisata jembatan pelangi dengan menggunakan dana desa sekitar Rp117 juta.
"Keunggulan jembatan pelangi ini yaitu wisata edukasi untuk mengajarkan anak-anak mencintai alam," kata Genius.
Ia menyebutkan hal tersebut karena di objek wisata itu terdapat hamparan sawah, pepohonan, taman bunga, serta kolam ikan yang dapat dilihat dari jembatan sepanjang 360 meter yang diwarnai.
Baca juga: Optimistis, Mendes PDTT sebut ekonomi akan bangkit dari desa
Baca juga: Mendes nilai penggunaan Dana Desa untuk BLT tepat
"Dengan dana desa digunakan untuk hal produktif maka desa akan ada penghasilan untuk APBDes," kata Abdul Halim Iskandar saat mengunjungi objek wisata itu di Pariaman, Jumat.
Ia menjelaskan ini yang membedakan antara BUMDes dengan bidang usaha lainnya diantaranya koperasi yang merupakan dari, oleh, dan untuk anggota sedangkan BUMDes yang dibentuk berdasarkan peraturan desa atas dasar musyawarah desa keuntungan untuk warga.
Ia menyebutkan ada dua keuntungan yang didapatkan oleh warga jika desanya merupakan desa wisata yaitu pertama, dapat sebagai tempat bersantai serta bercengkrama dengan keluarga dan sejawat.
Sedangkan yang kedua, lanjutnya dapat meraih keuntungan ekonomi dari usaha yang dijalankan dan hasilnya dinikmati oleh warga di daerah itu melalui BUMDes.
Oleh karena itu, lanjutnya pihaknya terus mendorong pemerintah desa untuk menggunakan dana desa untuk hal yang produktif.
"Kalau dana desa digunakan untuk hal yang produktif maka dana desa itu tidak habis serta merta," tambahnya.
Wali Kota Pariaman Genius Umar mengatakan objek wisata Jembatan Pelangi tersebut terbuat dari bambu sehingga terkesan alami yang justru yang hal tersebut saat ini diminati oleh banyak kalangan apalagi di sana terdapat rumah pohon guna menambah daya tarik untuk swafoto.
Objek wisata Jembatan Pelangi yang dibangun dengan panjang 360 meter dengan anggaran Rp117 juta tersebut dapat menambah variasi pariwisata di daerah itu.
Sebelumnya Pemerintah Desa Kampung Kandang, Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman, Sumatera Barat membangun agrowisata jembatan pelangi dengan menggunakan dana desa sekitar Rp117 juta.
"Keunggulan jembatan pelangi ini yaitu wisata edukasi untuk mengajarkan anak-anak mencintai alam," kata Genius.
Ia menyebutkan hal tersebut karena di objek wisata itu terdapat hamparan sawah, pepohonan, taman bunga, serta kolam ikan yang dapat dilihat dari jembatan sepanjang 360 meter yang diwarnai.
Baca juga: Optimistis, Mendes PDTT sebut ekonomi akan bangkit dari desa
Baca juga: Mendes nilai penggunaan Dana Desa untuk BLT tepat
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: