Semarang (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Semarang mengimbau para nelayan, khususnya yang berperahu kecil agar tidak melaut selama dua sampai tiga hari kedepan karena gelombang tinggi.

"Dalam beberapa hari mendatang tinggi gelombang maksimum antara satu sampai tiga meter, sedangkan tinggi gelombang signifikan adalah 0,3 hingga 0,7 meter," kata seorang prakirawan Wahyu Sri Mulyani di Semarang, Selasa.

Ia menjelaskan, di Laut Jawa banyak terjadi pertumbuhan awan yang cukup signifikan sehingga selain menimbulkan gelombang tinggi juga berpeluang terjadi hujan di perairan tersebut.

Selain itu, lanjut dia, angin dari arah tenggara berkecepatan 3-10 knot atau 4-17 kilo meter perjam.

"Dengan kondisi seperti itu, sebenarnya masih relatif aman bagi semua pelayaran kecuali nelayan yang menggunakan perahu kecil," ujarnya.

Sri menambahkan, untuk pelayaran ke arah Sumatra dan Kalimantan juga perlu mewaspadai gelombang tinggi yang dapat mencapai lebih dari tiga meter.

Salah seorang nelayan yang ditemui di daerah Tambak Lorok Semarang, Mashur (40), mengatakan beberapa hari terakhir ini di tengah laut memang sering turun hujan yang disertai petir dan gelombang tinggi.

"Kalau di tengah laut terjadi badai, kami terpaksa segera pulang karena takut terjadi sesuatu," katanya.

Ia mengaku, hasil tangkapan ikan saat melaut ke tengah laut atau sekitar 20 kilo meter dari bibir pantai sebenarnya cukup bagus namun dengan kondisi yang cuaca dan gelombang tinggi menyebabkan nelayan harus cepat pulang ke daratan.

Menurut dia, yang perlu diwaspadai para nelayan saat ini adalah angin yang bertiup dari arah timur laut dan barat laut karena cenderung sering menimbulkan ombak besar yang membahayakan perahu-perahu kecil milik nelayan.

"Kami harus pandai-pandai membaca perubahan cuaca yang sering berubah dengan cepat agar dapat melaut meskipun dengan kondisi cuaca seperti saat ini," ujar Mashur.(*)