Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong sektor manufaktur di Tanah Air untuk memanfaatkan peluang dari perkembangan Industri 4.0, mengingat penerapan teknologi digital bakal meningkatkan produktivitas dan daya saing dengan lebih efisien.

“Dengan digitalisasi atau otomatisasi, juga akan tercipta inovasi. Jadi, daya saing industri kita semakin kuat,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, terkait kunjungan kerja ke Apple Developer Academy, BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (23/7).

Salah satu strategi yang perlu disiapkan, kata dia, adalah menyediakan sumber daya manusia (SDM) kompeten berbasis teknologi industri 4.0.

Baca juga: Kemenperin: Industri makanan dan minuman penyumbang ekspor terbesar

Oleh karena itu, selain peran dari lembaga pendidikan dan pelatihan milik pemerintah, Kemenperin juga mengajak pihak swasta menyediakan fasilitas untuk menciptakan ekosistem SDM terampil tersebut.

“Dalam hal ini, kami sangat memberikan apresiasi kepada Apple yang telah mendirikan Apple Developer Academy di tiga lokasi, yakni Tangerang, Surabaya, dan Batam,” ujarnya.

Pendirian Apple Developer Academy tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia dan ketiga di dunia setelah Brasil dan Italia.

Baca juga: Kontribusi ekspor manufaktur lampaui 79 persen pada semester I

Pihaknya telah meminta pihak Apple Developer Academy agar memberikan alokasi peserta didik dari industri, sehingga ketika mereka sudah lulus, bisa membantu di perusahaan-perusahaan tersebut dalam upaya menerapkan digitalisasi atau teknologi terbaru untuk mendukung inovasi dan produksinya.

Menperin menilai dalam 3 tahun terakhir para alumni Apple Academy banyak diminati oleh perusahaan digital di Indonesia. “Bahkan, dari mereka ada yang mendirikan startup company, sehingga kami meyakini akan memberikan banyak kontribusi terhadap perekonomian nasional terutama lewat ekonomi digital,” katanya.

Baca juga: Menperin sebut lima langkah transformasi industri di masa pandemi

Menperin juga menilai hal ini merupakan wujud nyata sumber pembangunan SDM yang berkualitas sesuai kebutuhan pasar.

“Menurut pandangan kami, tren kebutuhan SDM yang melek teknologi pasti akan selalu naik seiring dengan kebutuhan terhadap digital dan inovasi yang juga semakin tumbuh. Sebab, dalam konteks umum semua sektor akan membutuhkan teknologi, tidak hanya di industri manufaktur, tetapi juga sektor lainnya,” paparnya.

Menperin menambahkan tidak hanya menyasar ke perusahaan skala besar, pihaknya juga semakin aktif mengajak pelaku industri kecil menengah (IKM) bisa memanfaatkan teknologi digital dalam menopang produktivitas hingga pemasarannya.

“Upaya ini termasuk untuk menciptakan supply chain menjadi lebih mudah, sehingga bisa menutup bagian dari pohon industri yang masih kosong,” katanya.

Langkah strategis tersebut merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah untuk mencari solusi dalam pengembangan kualitas SDM guna mencapai visi Indonesia yang tangguh menghadapi ekonomi digital.

“Contohnya seperti penyiapan SDM kompeten digital yang telah diciptakan oleh Apple Developer Academy, dan ini kami akan dorong dan dukung terus,” ujar Menperin.