Yogyakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Ardhayadi Mitroatmodjo, Senin, mengatakan, seiring dengan pulihnya ekonomi global, perekonomian Indonesia terus menunjukkan perbaikan.

"Di sektor eksternal, membaiknya perekonomian di kawasan regional dan tingkat perdagangan global yang didominasi oleh bahan baku dan peran intraindustri di kawasan Asia mendorong peningkatan kinerja ekspor Indonesia," katanya pada serah terima jabatan Pemimpin BI Yogyakarta, Senin.

Pengeluaran konsumsi masyarakat yang tumbuh tinggi dan terjaganya inflasi pada tingkat rendah, menjadi penopang utama utama pertumbuhan perekonomian Indonesia, sambungnya.

"Rendahnya tekanan inflasi tersebut ditopang oleh penguatan nilai tukar dan ekspektasi inflasi masyarakat yang menurun," katanya.

Dengan perkembangan seperti itu tidak heran jika inflasi selama 2009 diperkirakan berada di kisaran bawah target, yakni 4,5 persen.

Sementara pada 2010 diperkirakan akan kembali pada pola normalnya dalam kisaran lima persen, sejalan dengan kembali menguatnya aktivitas perekonomian domestik dan harga komoditas.

Ia mengatakan, upaya pengendalian inflasi dalam rangka menjaga innflasi yang rendah diperlukan kerja sama lintas instansi yang lebih luas, termasuk dengan beberapa departemen dan pemerintah daerah.

"Kerjasama dan koordinasi tersebut sangat diperlukan terutama dalam melakukan kebijakan khusus terkait dengan penanganan karakteristik inflasi di Indonesia yang masih rawan dari sisi pasokan dan distribusi barang antardaerah," katanya.

Dalam tataran teknis, menurut dia, koordinasi antara pemerintah dan BI telah diwujudkan melalui pembentukan Tim Koordinasi Penetapan Sasaran, Pemantauan, dan Pengendalian Inflasi di tingkat pusat dan Tim Pengendalian Inflasi (TPI) di tingkat daerah.

"Dengan adanya pemetaan dan identifikasi tersebut diharapkan muncul solusi yang tepat dalam pengendalian inflasi di daerah yang bersangkutan," katanya. (*)