Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, pemerintah segera mencari formula untuk Perum Bulog dalam penanganan komoditas pokok di luar beras, yaitu gula, minyak goreng, kedelai, dan jagung.

"Konsep dibicarakan bersama lintas departemen, kalaupun nanti diserahkan kepada Bulog ataupun secara komersial," kata Mustafa usai melantik Dirut Bulog Sutarto Alimoeso, di gedung Bulog, Jakarta, Senin.

Mustafa menjelaskan, Kementerian BUMN mendorong Bulog segera mungkin distribusi komoditas pokok nonberas.

Usulan Bulog tersebut, ujar Mustafa, sudah mendapat rekomendasi dari DPR sehingga tinggal memutuskan bagaimana melaksanakan rekomendasi tersebut.

Mustafa yang merupakan mantan Dirut Perum Bulog ini menuturkan, bahwa Bulog selama ini sudah menunjukkan kemampuan dalam menangani distribusi beras.

"Mampu menangani ketahanan pangan terutama pada komoditas beras. Pemerintah juga sudah memerintahkan Bulog terlibat dalam penanganan ketahanan komoditas gula," tambahnya.

Khusus gula, Bulog masih sebatas pada distribusi produk-produk gula dari sejumlah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan Rajawali Nusantara Indonesia.

Khusus komoditas minyak goreng, katanya, akan dilakukan dua opsi yaitu menjadi distributor seperti halnya ketika menangani beras miskin. Kedua, Bulog ditetapkan sebagai agen pemasaran.

Meski begitu Mustafa belum memastikan kapan penanganan komoditas tambahan tersebut dapat direalisasikan.

Ia berharap pada 2010 sebagian tugas tersebut dapat terlaksana.

Untuk itu Mustafa menuturkan, pemerintah akan mengkomunikasikan lebih lanjut program tersebut antara Departemen Perdagangan, Departemen Pertanian, Departemen Keuangan, dan Kementerian BUMN.

Sutarto Alimoeso sampai saat ini masih merangkap jabatan sebagai Dirjen Tanaman Pangan, Departemen Pertanian.

Sutarto mengatakan, selain Dirjen Tanaman Pangan, dirinya saat ini juga masih menjabat komisaris di PT Pupuk Kalimantan Timur. (*)