KPU Blitar lakukan simulasi pemungutan suara pilkada dengan APD
23 Juli 2020 19:44 WIB
Petugas KPU Kabupaten Blitar saat melakukan simulasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Kamis (23/7/2020). Simulasi dilakukan dengan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, dengan protokol kesehatan ketat mencegah COVID-19. ANTARA Jatim/ istimewa
Blitar (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, melakukan simulasi pemungutan suara menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) demi mencegah penyebaran COVID-19.
"Kami melakukan simulasi pemungutan dan penghitungan suara dengan Dinas Kesehatan, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan pencegahan COVID-19 secara ketat," kata anggota Divisi Program, Data, dan Informasi KPU Kabupaten Blitar Ruli Kustatik di Blitar, Kamis.
Ia mengatakan, kegiatan simulasi ini juga bagian dari sosialisasi yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Blitar kepada masyarakat tentang proses pemberian hak suaranya di tempat pemungutan suara (TPS) dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Baca juga: KPU Blitar tegaskan persiapan pilkada tak terkendala anggota reaktif
"Petugas di TPS yakni KPPS, Linmas, dan pemilih menggunakan APD (alat pelindung diri). Untuk KPPS dan Linmas menggunakan APD mulai dari sarung tangan, masker hingga pelindung wajah," kata dia.
Ia menambahkan untuk pemilih setelah memberikan suaranya di TPS, sebagai tanda sudah menggunakan hak pilihnya petugas akan meneteskan tinta di jari tangan pemilih. Hal itu berbeda dengan pemilihan sebelumnya, di mana warga mencelupkan jarinya ke wadah yang ada tintanya.
"Jadi, petugas meneteskan tinta di jari pemilih. Nanti jika ada pemilih yang suhu tubuhnya di atas 37,3 derajat Celcius diarahkan ke bilik suara yang berbeda," kata dia.
Ia berharap pelaksanaan Pilkada 2020 di Kabupaten Blitar bisa berlangsung dengan lancar kendati pelaksanaannya masih dalam masa pandemi COVID-19. Seluruh warga juga diharapkan sehat.
Baca juga: Bawaslu Kabupaten Blitar temukan calon PPK diduga anggota partai
Di Kabupaten Blitar, jumlah TPS yang akan didirikan saat pemberian hak suara di Pilkada 2020 sejumlah 2.078 TPS yang tersebar di 22 kecamatan. Jumlah itu sudah dengan TPS tambahan, mengingat satu TPS saat ini maksimal 500 orang.
KPU Kabupaten Blitar saat ini juga masih melakukan kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih. KPU melibatkan 2.278 petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) guna pelaksanaan coklit tersebut.
Kegiatan coklit data pemilih di Kabupaten Bllitar tersebut digelar pada 15 Juli-13 Agustus 2020. Kegiatan telah diawali dengan pelaksanaan gerakan klik serentak (GKS) pada 15 Juli 2020 dan gerakan coklit serentak (GCS) yang digelar pada 18 Juli 2020.
Baca juga: Bawaslu Blitar nyatakan perang terhadap politik uang
"PPDP saat bertugas juga difasilitasi dengan alat pelindung diri (APD) oleh KPU Kabupaten Blitar berupa masker, face shield, sarung tangan, dan cairan pembersih tangan. Hal itu dilakukan sebagai bagian pencegahan COVID-19, mengingat hingga kini masih pandemi COVID-19," katanya.
"Kami melakukan simulasi pemungutan dan penghitungan suara dengan Dinas Kesehatan, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan pencegahan COVID-19 secara ketat," kata anggota Divisi Program, Data, dan Informasi KPU Kabupaten Blitar Ruli Kustatik di Blitar, Kamis.
Ia mengatakan, kegiatan simulasi ini juga bagian dari sosialisasi yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Blitar kepada masyarakat tentang proses pemberian hak suaranya di tempat pemungutan suara (TPS) dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Baca juga: KPU Blitar tegaskan persiapan pilkada tak terkendala anggota reaktif
"Petugas di TPS yakni KPPS, Linmas, dan pemilih menggunakan APD (alat pelindung diri). Untuk KPPS dan Linmas menggunakan APD mulai dari sarung tangan, masker hingga pelindung wajah," kata dia.
Ia menambahkan untuk pemilih setelah memberikan suaranya di TPS, sebagai tanda sudah menggunakan hak pilihnya petugas akan meneteskan tinta di jari tangan pemilih. Hal itu berbeda dengan pemilihan sebelumnya, di mana warga mencelupkan jarinya ke wadah yang ada tintanya.
"Jadi, petugas meneteskan tinta di jari pemilih. Nanti jika ada pemilih yang suhu tubuhnya di atas 37,3 derajat Celcius diarahkan ke bilik suara yang berbeda," kata dia.
Ia berharap pelaksanaan Pilkada 2020 di Kabupaten Blitar bisa berlangsung dengan lancar kendati pelaksanaannya masih dalam masa pandemi COVID-19. Seluruh warga juga diharapkan sehat.
Baca juga: Bawaslu Kabupaten Blitar temukan calon PPK diduga anggota partai
Di Kabupaten Blitar, jumlah TPS yang akan didirikan saat pemberian hak suara di Pilkada 2020 sejumlah 2.078 TPS yang tersebar di 22 kecamatan. Jumlah itu sudah dengan TPS tambahan, mengingat satu TPS saat ini maksimal 500 orang.
KPU Kabupaten Blitar saat ini juga masih melakukan kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih. KPU melibatkan 2.278 petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) guna pelaksanaan coklit tersebut.
Kegiatan coklit data pemilih di Kabupaten Bllitar tersebut digelar pada 15 Juli-13 Agustus 2020. Kegiatan telah diawali dengan pelaksanaan gerakan klik serentak (GKS) pada 15 Juli 2020 dan gerakan coklit serentak (GCS) yang digelar pada 18 Juli 2020.
Baca juga: Bawaslu Blitar nyatakan perang terhadap politik uang
"PPDP saat bertugas juga difasilitasi dengan alat pelindung diri (APD) oleh KPU Kabupaten Blitar berupa masker, face shield, sarung tangan, dan cairan pembersih tangan. Hal itu dilakukan sebagai bagian pencegahan COVID-19, mengingat hingga kini masih pandemi COVID-19," katanya.
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: