Menteri PPPA: Pandemi ajarkan lebih perhatian dan hargai keluarga
23 Juli 2020 14:35 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Gusti Ayu Bintang Darmawati didampingi Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Sitti Rohmi Djalilah dan Ketua TP-PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah saat meresmikan gedung Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) di Kota Mataram, Jumat (21/2/2020). (ANTARA/Nur Imansyah). (1)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengatakan pandemi COVID-19 mengajarkan untuk lebih memperhatikan dan menghargai keluarga satu sama lain.
"Tentu bagi ayah dan bunda, tantangan saat ini juga tidak mudah. Saya mengerti orang tua tetap memiliki beban pekerjaan selama mendampingi anak di rumah," kata Bintang dalam acara puncak Peringatan Hari Anak Nasional 2020 secara virtual yang diikuti di Jakarta, Kamis.
Bintang berharap para orang tua dan pengasuh dapat bersabar dan tetap melakukan yang terbaik untuk memenuhi hak-hak anak.
Di rumah saja karena pandemi COVID-19 dapat dijadikan kesempatan untuk menjalin kembali komunikasi dengan anak yang mungkin sebelumnya tidak bisa dilakukan.
Baca juga: Menteri PPPA: Pandemi tidak batasi semangat anak Indonesia
Baca juga: Menteri PPPA: Hari Anak Nasional bukan sekadar seremonial
"Jadilah orang tua yang kreatif dan inovatif. Ingatlah bahwa anak-anak memerlukan kasih sayang dan rasa aman. Mereka perlu didengar pendapatnya, dididik, dibina, dan didampingi saat menjalankan proses pembelajaran jarak jauh," tuturnya.
Bintang mengatakan Peringatan Hari Anak Nasional 2020 merupakan momentum penting untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh komponen bangsa untuk menjamin pemenuhan hak anak.
Hak anak antara lain hak hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan pelindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Menurut Bintang, dengan kerja sama untuk terus memperjuangkan pemenuhan hak-hak anak, dimulai dari keluarga, lembaga masyarakat, media, dunia usaha, dan pemerintah dalam pemenuhan hak anak dan pelindungan anak akan terwujud.
"Stop kekerasan, perlakuan buruk, perundungan, dan eksploitasi pada anak. Semua anak adalah anak kita. Melindungi anak adalah tanggung jawab bersama," katanya.*
Baca juga: Menteri PPPA: Keluarga lembaga pertama-utama pelindungan anak
Baca juga: Menteri PPPA: 135 Puspaga perkuat pengasuhan anak di keluarga
"Tentu bagi ayah dan bunda, tantangan saat ini juga tidak mudah. Saya mengerti orang tua tetap memiliki beban pekerjaan selama mendampingi anak di rumah," kata Bintang dalam acara puncak Peringatan Hari Anak Nasional 2020 secara virtual yang diikuti di Jakarta, Kamis.
Bintang berharap para orang tua dan pengasuh dapat bersabar dan tetap melakukan yang terbaik untuk memenuhi hak-hak anak.
Di rumah saja karena pandemi COVID-19 dapat dijadikan kesempatan untuk menjalin kembali komunikasi dengan anak yang mungkin sebelumnya tidak bisa dilakukan.
Baca juga: Menteri PPPA: Pandemi tidak batasi semangat anak Indonesia
Baca juga: Menteri PPPA: Hari Anak Nasional bukan sekadar seremonial
"Jadilah orang tua yang kreatif dan inovatif. Ingatlah bahwa anak-anak memerlukan kasih sayang dan rasa aman. Mereka perlu didengar pendapatnya, dididik, dibina, dan didampingi saat menjalankan proses pembelajaran jarak jauh," tuturnya.
Bintang mengatakan Peringatan Hari Anak Nasional 2020 merupakan momentum penting untuk menggugah kepedulian dan partisipasi seluruh komponen bangsa untuk menjamin pemenuhan hak anak.
Hak anak antara lain hak hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan pelindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Menurut Bintang, dengan kerja sama untuk terus memperjuangkan pemenuhan hak-hak anak, dimulai dari keluarga, lembaga masyarakat, media, dunia usaha, dan pemerintah dalam pemenuhan hak anak dan pelindungan anak akan terwujud.
"Stop kekerasan, perlakuan buruk, perundungan, dan eksploitasi pada anak. Semua anak adalah anak kita. Melindungi anak adalah tanggung jawab bersama," katanya.*
Baca juga: Menteri PPPA: Keluarga lembaga pertama-utama pelindungan anak
Baca juga: Menteri PPPA: 135 Puspaga perkuat pengasuhan anak di keluarga
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: