Kasus positif COVID-19 di Jakarta bertambah 382 kasus pada Rabu
22 Juli 2020 23:26 WIB
Deretan gedung bertingkat terlihat dari balik pagar kawat di kawasan Petamburan, Jakarta, Rabu (22/7/2020). Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 hingga Rabu (22/7), terdapat penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 1.882 orang, sehingga total mencapai 91.751 kasus dengan total jumlah pasien sembuh 50.255 orang dan total kasus meninggal dunia 4.459 orang. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Pemprov DKI Jakarta menyampaikan kasus positif Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) bertambah sebanyak 382 kasus pada hari Rabu tanggal 22 Juli 2020 sehingga menyebabkan jumlah total kasus positif di Jakarta sebanyak 17.535 kasus berbanding hari sebelumnya 17.153 kasus.
Berdasarkan data yang diterima di Jakarta, Rabu, penambahan kasus di Jakarta sebanyak 382 ini, lebih tinggi dibanding penambahan pada Senin (20/7) sebanyak 361 kasus, penambahan kasus pada Minggu (19/7) sebanyak 312 kasus, penambahan kasus pada Sabtu (18/7) sebanyak 331 kasus, penambahan Jumat (17/7) di angka 231 kasus, pertambahan Kamis (16/7) sebanyak 304 kasus, penambahan pada Rabu (15/7) sebanyak 258 orang.
Baca juga: Pertambahan kasus COVID-19 di Jakarta kembali tertinggi
Namun demikian, jumlah itu tidak lebih tinggi dibandingkan pada Selasa (21/7) sebanyak 441 kasus yang merupakan rekor tertinggi sejak kasus wabah penyakit pneumonia akibat Virus Corona baru tersebut.
Adapun pasien sembuh dari paparan virus corona jenis baru (COVID-19) bertambah 323 orang pada hari Rabu ini yang menjadikan jumlah total pasien sembuh hingga saat ini menjadi 11.187 orang (hari sebelumnya 10.864 orang). Sementara itu, pasien meninggal dunia pada hari Rabu ini bertambah delapan orang menjadikan total yang meninggal sebanyak 766 orang (hari sebelumnya 758 orang).
Baca juga: Penjual dan pemasok hewan kurban di Jaksel wajib kantongi CLM
Dari yang masih dinyatakan positif COVID-19, 1.205 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit (hari sebelumnya 1.078 orang) dan 4.377 orang melakukan isolasi mandiri atau self isolation di rumah termasuk Wisma Atlet (sebelumnya 4.453 orang).
Saat ini, Pemprov DKI Jakarta tidak menggunakan istilah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), namun menggunakan istilah suspek, probable, pelaku perjalanan, kontak erat, dan discarded.
Berdasarkan laman corona.jakarta.go.id, untuk suspek berjumlah 53.317 orang (sebelumnya 52.957 orang), yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 48.867 orang (hari sebelumnya 48.880), suspek yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 877 orang (sebelumnya 725 orang), sedangkan suspek yang masih menjalani isolasi di RS sebanyak 1.379 orang (sebelumnya 1.158) dan yang meninggal sebanyak 2.194 orang.
Baca juga: Demokrat DKI kawal bantuan untuk siswa sekolah swasta
Untuk pasien berstatus probable sebanyak 42 orang, yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 38 orang dan yang meninggal sebanyak empat orang.
Untuk Pelaku Perjalanan berjumlah 1.838 orang (sebelumnya 1.824 orang), yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 1.781 orang (sebelumnya 1.778 orang) dan yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 57 orang (sebelumnya 46 orang).
Untuk Kontak Erat berjumlah 84.560 orang (sebelumnya 82.860 orang), yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 77.401 orang (sebelumnya 76.926 orang), yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 7.159 orang (sebelumnya 5.934 orang).
Sedangkan, untuk Discarded sebanyak 5.591 orang (sebelumnya 5.643 orang), kesemuanya kini setelah selesai isolasi.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan sampai dengan 21 Juli 2020 sudah ada 474.851 sampel (sebelumnya 466.569 sampel) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak Virus Corona (COVID-19) di lima wilayah DKI Jakarta.
Untuk tes PCR pada 21 Juli 2020, dilakukan pada 5.235 orang. Sebanyak 4.879 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru (yang awalnya terdeteksi pada hasil reaktif pengujian rapid test) dengan hasil 382 positif dan 4.479 negatif.
Sementara itu, untuk tes cepat (rapid test) sudah diikuti total oleh sebanyak 280.292 orang (hari sebelumnya 279.243 orang) telah menjalani rapid test, persentase positif COVID-19 sebesar 3,5 persen setara dengan 9.794 orang (sebelumnya 9.782 orang) dinyatakan reaktif COVID-19 dan 270.498 orang (hari sebelumnya 270.280 orang) dinyatakan non-reaktif.
Untuk kasus positif, ditindaklanjuti dengan uji usap (swab test) secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.
Sebanyak 55 persen dari pasien positif yang ditemukan adalah orang tanpa gejala, untuk itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol 3M Lawan COVID, yaitu Memakai masker dengan benar; Menjaga jarak aman 1-2 meter; dan Mencuci tangan sesering mungkin.
Selain itu, juga tetap menjaga protokol PSBB transisi dengan menjaga kapasitas ruangan 50 % dan pastikan keluar rumah dalam kondisi sehat.
Berdasarkan data yang diterima di Jakarta, Rabu, penambahan kasus di Jakarta sebanyak 382 ini, lebih tinggi dibanding penambahan pada Senin (20/7) sebanyak 361 kasus, penambahan kasus pada Minggu (19/7) sebanyak 312 kasus, penambahan kasus pada Sabtu (18/7) sebanyak 331 kasus, penambahan Jumat (17/7) di angka 231 kasus, pertambahan Kamis (16/7) sebanyak 304 kasus, penambahan pada Rabu (15/7) sebanyak 258 orang.
Baca juga: Pertambahan kasus COVID-19 di Jakarta kembali tertinggi
Namun demikian, jumlah itu tidak lebih tinggi dibandingkan pada Selasa (21/7) sebanyak 441 kasus yang merupakan rekor tertinggi sejak kasus wabah penyakit pneumonia akibat Virus Corona baru tersebut.
Adapun pasien sembuh dari paparan virus corona jenis baru (COVID-19) bertambah 323 orang pada hari Rabu ini yang menjadikan jumlah total pasien sembuh hingga saat ini menjadi 11.187 orang (hari sebelumnya 10.864 orang). Sementara itu, pasien meninggal dunia pada hari Rabu ini bertambah delapan orang menjadikan total yang meninggal sebanyak 766 orang (hari sebelumnya 758 orang).
Baca juga: Penjual dan pemasok hewan kurban di Jaksel wajib kantongi CLM
Dari yang masih dinyatakan positif COVID-19, 1.205 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit (hari sebelumnya 1.078 orang) dan 4.377 orang melakukan isolasi mandiri atau self isolation di rumah termasuk Wisma Atlet (sebelumnya 4.453 orang).
Saat ini, Pemprov DKI Jakarta tidak menggunakan istilah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), namun menggunakan istilah suspek, probable, pelaku perjalanan, kontak erat, dan discarded.
Berdasarkan laman corona.jakarta.go.id, untuk suspek berjumlah 53.317 orang (sebelumnya 52.957 orang), yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 48.867 orang (hari sebelumnya 48.880), suspek yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 877 orang (sebelumnya 725 orang), sedangkan suspek yang masih menjalani isolasi di RS sebanyak 1.379 orang (sebelumnya 1.158) dan yang meninggal sebanyak 2.194 orang.
Baca juga: Demokrat DKI kawal bantuan untuk siswa sekolah swasta
Untuk pasien berstatus probable sebanyak 42 orang, yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 38 orang dan yang meninggal sebanyak empat orang.
Untuk Pelaku Perjalanan berjumlah 1.838 orang (sebelumnya 1.824 orang), yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 1.781 orang (sebelumnya 1.778 orang) dan yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 57 orang (sebelumnya 46 orang).
Untuk Kontak Erat berjumlah 84.560 orang (sebelumnya 82.860 orang), yang sudah selesai menjalani isolasi berjumlah 77.401 orang (sebelumnya 76.926 orang), yang masih menjalani isolasi di rumah sebanyak 7.159 orang (sebelumnya 5.934 orang).
Sedangkan, untuk Discarded sebanyak 5.591 orang (sebelumnya 5.643 orang), kesemuanya kini setelah selesai isolasi.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga menyatakan sampai dengan 21 Juli 2020 sudah ada 474.851 sampel (sebelumnya 466.569 sampel) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak Virus Corona (COVID-19) di lima wilayah DKI Jakarta.
Untuk tes PCR pada 21 Juli 2020, dilakukan pada 5.235 orang. Sebanyak 4.879 tes dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada kasus baru (yang awalnya terdeteksi pada hasil reaktif pengujian rapid test) dengan hasil 382 positif dan 4.479 negatif.
Sementara itu, untuk tes cepat (rapid test) sudah diikuti total oleh sebanyak 280.292 orang (hari sebelumnya 279.243 orang) telah menjalani rapid test, persentase positif COVID-19 sebesar 3,5 persen setara dengan 9.794 orang (sebelumnya 9.782 orang) dinyatakan reaktif COVID-19 dan 270.498 orang (hari sebelumnya 270.280 orang) dinyatakan non-reaktif.
Untuk kasus positif, ditindaklanjuti dengan uji usap (swab test) secara PCR dan apabila hasilnya positif dilakukan rujukan ke Wisma Atlet atau RS atau dilakukan isolasi secara mandiri di rumah.
Sebanyak 55 persen dari pasien positif yang ditemukan adalah orang tanpa gejala, untuk itu, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat tetap melakukan protokol 3M Lawan COVID, yaitu Memakai masker dengan benar; Menjaga jarak aman 1-2 meter; dan Mencuci tangan sesering mungkin.
Selain itu, juga tetap menjaga protokol PSBB transisi dengan menjaga kapasitas ruangan 50 % dan pastikan keluar rumah dalam kondisi sehat.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020
Tags: