Charta Politica: 67,2 persen puas kinerja pemerintah di masa pandemi
22 Juli 2020 22:20 WIB
Penyampaian hasil survei "Tren Tiga BulannKondisi Politik, Ekonomi, dan Hukum Pada Masa Pandemi COVID-19" yang dilakukan Charta Politika secara daring. (ANTARA/HO-Tangkapan layar Youtube Charta Politika)
Jakarta (ANTARA) - Charta Politica merilis hasil survei terbarunya mengenai tren tiga bulan kondisi politik, ekonomi, dan hukum pada masa pandemik COVID-19 yang menunjukkan sebesar 67,2 persen responden menyatakan kepuasan terhadap kinerja pemerintah.
"Kalau mau dirinci, 67,2 persen itu terdiri dari 5,7 persen sangat puas dan 61,5 persen cukup puas," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, di Jakarta, Rabu.
Untuk yang menyatakan ketidakpuasannya sebanyak 30,1 persen, sementara sisanya menyatakan tidak memilih atau tidak tahu.
Baca juga: Survei: RK kepala daerah berkinerja terbaik tangani COVID-19
Pada penyampaian hasil survei yang dilakukan secara daring itu, Yunarto menjelaskan sebenarnya kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah sempat turun menyentuh di bawah angka 60 persen pada Mei 2020, dibandingkan hasil survei awal pada Februari 2020 yang berada angka 70,7 persen.
"Penurunan tajam sempat menyentuh di bawah 60 persen. Ini kalau biasanya kami survei pilkada merupakan 'lampu kuning' buat 'incumbent'. Pada Juni 2020 naik jadi 61 persen, kemudian Juli 2020 sudah 67 persen," katanya.
Dilihat dari capaian bidang politik, kata dia, sebanyak 59,5 persen responden menyatakan kepuasannya, sementara 27 persen menyatakan tidak puas.
Namun, Yunarto mengungkapkan tren bidang politik relatif stabil atau stagnan jika dibandingkan dengan situasi sebelum pandemik COVID-19.
Bidang penegakan hukum, kata dia, sebanyak 55,2 persen menyatakan puas, sementara 33,9 persen menyatakan tidak puas.
Meski responden yang puas lebih besar daripada yang tidak puas, ia mengingatkan ada tren penurunan kepuasan dibandingkan Februari 2020 yang berada di angka 59,8 persen.
Baca juga: Charta Politika raih "Professional and Education Award 2019"
Sementara untuk bidang ekonomi, Yunarto menjelaskan pernyataannya pada tingkat optimisme yang didapatkan hasil sebanyak 49 persen optimistis dan 28,3 persen tidak optimistis.
Peneliti Charta Politika menghubungi 2.000 responden melalui telepon seluler yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak tatap muka yang pernah dilakukan selama dua tahun terakhir.
Riset tersebut menggunakan asumsi simple random sampling, dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar 2,19 persen pada tingkat kepercayaan (level of confidence) mencapai 95 persen.
Baca juga: Direktur Eksekutif Charta Politika laporkan lima akun medsos ke polisi
"Kalau mau dirinci, 67,2 persen itu terdiri dari 5,7 persen sangat puas dan 61,5 persen cukup puas," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, di Jakarta, Rabu.
Untuk yang menyatakan ketidakpuasannya sebanyak 30,1 persen, sementara sisanya menyatakan tidak memilih atau tidak tahu.
Baca juga: Survei: RK kepala daerah berkinerja terbaik tangani COVID-19
Pada penyampaian hasil survei yang dilakukan secara daring itu, Yunarto menjelaskan sebenarnya kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah sempat turun menyentuh di bawah angka 60 persen pada Mei 2020, dibandingkan hasil survei awal pada Februari 2020 yang berada angka 70,7 persen.
"Penurunan tajam sempat menyentuh di bawah 60 persen. Ini kalau biasanya kami survei pilkada merupakan 'lampu kuning' buat 'incumbent'. Pada Juni 2020 naik jadi 61 persen, kemudian Juli 2020 sudah 67 persen," katanya.
Dilihat dari capaian bidang politik, kata dia, sebanyak 59,5 persen responden menyatakan kepuasannya, sementara 27 persen menyatakan tidak puas.
Namun, Yunarto mengungkapkan tren bidang politik relatif stabil atau stagnan jika dibandingkan dengan situasi sebelum pandemik COVID-19.
Bidang penegakan hukum, kata dia, sebanyak 55,2 persen menyatakan puas, sementara 33,9 persen menyatakan tidak puas.
Meski responden yang puas lebih besar daripada yang tidak puas, ia mengingatkan ada tren penurunan kepuasan dibandingkan Februari 2020 yang berada di angka 59,8 persen.
Baca juga: Charta Politika raih "Professional and Education Award 2019"
Sementara untuk bidang ekonomi, Yunarto menjelaskan pernyataannya pada tingkat optimisme yang didapatkan hasil sebanyak 49 persen optimistis dan 28,3 persen tidak optimistis.
Peneliti Charta Politika menghubungi 2.000 responden melalui telepon seluler yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak tatap muka yang pernah dilakukan selama dua tahun terakhir.
Riset tersebut menggunakan asumsi simple random sampling, dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar 2,19 persen pada tingkat kepercayaan (level of confidence) mencapai 95 persen.
Baca juga: Direktur Eksekutif Charta Politika laporkan lima akun medsos ke polisi
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020
Tags: