Washington (ANTARA) - Menteri Kesehatan dan Layanan Manusia Amerika Serikat, Alex Azar, mengatakan pada Rabu bahwa pemerintah federal telah menandatangani kontrak dengan perusahaan Pfizer Inc untuk 100 juta dosis vaksin virus corona, setelah vaksin tersebut disetujui.
"Kami baru saja menandatangani kontrak dengan perusahaan pemimpin farmasi global Pfizer untuk memproduksi 100 juta dosis vaksin mulai Desember tahun ini dengan opsi untuk membeli setengah miliar dosis tambahan," kata Azar dalam tayangan Fox News. "Tentunya vaksin tersebut harus aman dan efektif."
Menurut pengumuman yang dikeluarkan pihak Azar dan Departemen Pertahanan, Pfizer akan mengirimkan dosis-dosis itu apabila produk tersebut menerima Otorisasi Penggunaan Darurat atau lisensi dari Badan Pengawas Makanan dan Obat-Obatan AS, setelah menyelesaikan demonstrasi keamanan dan kemanjuran dalam uji klinis fase 3 yang besar.
Baca juga: Trump bersedia bermitra dengan China soal vaksin COVID-19
Baca juga: Oxford belum pastikan vaksin COVID-19 dapat digunakan akhir 2020
Azar mengatakan bahwa dari lima kandidat vaksin yang "memprioritaskan" Amerika Serikat, tiga telah memiliki hasil yang bagus dalam pengujian fase pertama. Ketiganya termasuk obat dari Pfizer dan juga vaksin-vaksin yang dikembangkan oleh Moderna dan Astrazeneca.
"Situasi yang kita hadapi saat ini sangat serius tetapi kita memiliki alat untuk menghadapinya," kata Azar yang menyebut ada tiga pengobatan, yakni Remdesivir, steroid, dan plasma pemulihan (convalescent plasma).
Sumber: Reuters
Baca juga: Relawan uji coba tahap tiga Vaksin Sinovac China dilindungi asuransi
Baca juga: Perektrutan relawan Vaksin Sinovac China tunggu izin Komite Etik
AS tanda tangani kontrak dengan Pfizer untuk 100 juta dosis vaksin
22 Juli 2020 20:39 WIB
Dokumentasi - Botol kecil berlabel stiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik medis, terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada (10/4/2020). (ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/pri.)
Penerjemah: Aria Cindyara
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: