Ketua MPR dorong pemerintah segera salurkan stimulus UMKM
22 Juli 2020 18:43 WIB
Dokumentasi pengrajin menyelesaikan kerajinan berbahan limbah pipa paralon di Sharaga Art, Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/7/2020). Limbah pipa paralon itu diolah menjadi beberapa kerajinan seperti tempat tisu, gantungan kunci, lampu hias,dan asbak yang dijual dengan kisaran harga antara Rp5.000 hingga Rp3 juta dan dipasarkan ke beberapa kota besar di Indonesia. ANTARA FOTO/Yulius Wijaya
Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR, Bambang Soesatyo, mendorong pemerintah agar segera menyalurkan stimulus ekonomi bagi dunia usaha khususnya untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Ia mengatakan hal itu, di Jakarta, Rabu, sebagai bentuk respon harapan besar dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) terhadap kepada komite Penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) terkait pencairan stimulus fiskal bagi dunia usaha.
Baca juga: BNI dorong UMKM bertransformasi digital pascarestrukturisasi kredit
"Mendorong agar PEN dapat membawa angin segar bagi dunia usaha khususnya UMKM, untuk itu PEN perlu mendorong pemerintah segera menyalurkan stimulus ekonomi yang sudah diperbesar, terutama untuk usaha mikro kecil dan menengah," kata dia.
Dengan begitu, menurut dia, pemulihan ekonomi dapat dirasakan sesuai dengan capaian target-target yang ditetapkan, mengingat hal tersebut sangat penting untuk menopang perekonomian masyarakat di masa pandemi.
Baca juga: Bank Mandiri Salurkan Kredit PEN Rp12,05 triliun
Kemudian dia juga mendorong pemerintah dapat memberikan insentif berupa keringanan tarif listrik ataupun subsidi tarif listrik bagi industri tekstil. "Mengingat sejauh ini banyak dikeluhkan oleh pabrikan karena masih diterapkan biaya bulanan dengan rata-rata minimal pemakaian," kata dia.
Pemerintah juga perlu terus berupaya memperbaiki program-program untuk daya tahan di dunia usaha agar tetap produktif dan membangun perekonomian Indonesia dengan dukungan anggaran yang tertuang dalam APBN 2021.
Baca juga: Menko Airlangga: Stimulus Rp1.039 triliun harus terealisasi akhir 2020
Ia juga mendorong Komite Penanganan Covid-19 dan PEN tidak hanya memperhatikan upaya dalam menekan laju penyebaran Covid-19 semata.
"Tetapi juga peningkatan aspek perekonomian yang sangat penting bagi iklim usaha dan masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan hal itu, di Jakarta, Rabu, sebagai bentuk respon harapan besar dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) terhadap kepada komite Penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) terkait pencairan stimulus fiskal bagi dunia usaha.
Baca juga: BNI dorong UMKM bertransformasi digital pascarestrukturisasi kredit
"Mendorong agar PEN dapat membawa angin segar bagi dunia usaha khususnya UMKM, untuk itu PEN perlu mendorong pemerintah segera menyalurkan stimulus ekonomi yang sudah diperbesar, terutama untuk usaha mikro kecil dan menengah," kata dia.
Dengan begitu, menurut dia, pemulihan ekonomi dapat dirasakan sesuai dengan capaian target-target yang ditetapkan, mengingat hal tersebut sangat penting untuk menopang perekonomian masyarakat di masa pandemi.
Baca juga: Bank Mandiri Salurkan Kredit PEN Rp12,05 triliun
Kemudian dia juga mendorong pemerintah dapat memberikan insentif berupa keringanan tarif listrik ataupun subsidi tarif listrik bagi industri tekstil. "Mengingat sejauh ini banyak dikeluhkan oleh pabrikan karena masih diterapkan biaya bulanan dengan rata-rata minimal pemakaian," kata dia.
Pemerintah juga perlu terus berupaya memperbaiki program-program untuk daya tahan di dunia usaha agar tetap produktif dan membangun perekonomian Indonesia dengan dukungan anggaran yang tertuang dalam APBN 2021.
Baca juga: Menko Airlangga: Stimulus Rp1.039 triliun harus terealisasi akhir 2020
Ia juga mendorong Komite Penanganan Covid-19 dan PEN tidak hanya memperhatikan upaya dalam menekan laju penyebaran Covid-19 semata.
"Tetapi juga peningkatan aspek perekonomian yang sangat penting bagi iklim usaha dan masyarakat," ujarnya.
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020
Tags: