Jakarta (ANTARA) - Tesla membuka lowongan kerja "staff service" di Singapura, kendati negara itu pernah dikritik bos Tesla, Elon Musk sebagai negara yang tidak mendukung kendaraan listrik.

Tesla, melalui laman LinkedIn, membuka lima lowongan kerja untuk berbagai posisi di Singapura, beberapa di antaranya adalah staf suku cadang, staf perbaikan dan layanan umum.

Dilansir Reuters, Rabu, Tesla tidak menyebutkan lokasi calon pegawainya akan berkantor. Belum diketahui juga apakah Tesla memiliki kantor di Singapura.

Baca juga: Tesla dapat keringanan pajak, jika mau bangun pabrik di Texas

Baca juga: Tesla pangkas harga SUV Model Y hingga 3.000 dolar AS


Tesla tidak menjawab ketika dimintai keterangan oleh Reuters.

Singapura adalah salah satu negara yang memberlakukan pajak tinggi untuk pembelian mobil. Populasi mobil listrik di sana juga sangat sedikit.

Dua tahun lalu, calon konsumen Tesla meminta Musk menyediakan Tesla di Singapura.

"Kami sudah mencoba, tetapi pemerintah Singapura tidak mendukung kendaraan listrik," cuit Musk kala itu.

Saat ini hanya ada satu diler di Singapura yang menjual Tesla, yakni Hong Seh Motors. Di sisi lain, Tesla lebih menyukai penjualan menggunakan diler sendiri daripada produk mereka dijual oleh diler lain, demikian Reuters.

Baca juga: Elon Musk: Tesla sangat dekat dengan teknologi swakemudi sepenuhnya

Baca juga: Elon Musk siapkan Tesla Gigafactory baru di Asia?

Baca juga: Pesaing Tesla, Xpeng P7 mobil produksi pertama pakai chip NVIDIA