Universitas Lampung raih dua rekor MURI
22 Juli 2020 16:06 WIB
Fakultas Pertanian menerima Penghargaan MURI dalam dua kategori yakni Diseminasi hasil penelitian terlama dan Berkesinambungan Melalui Media Televisi, dan Kinik Pertanian Keliling Terlama dan Berkesinambungan. ANTARA/Dian Hadiyatna/am.
Bandarlampung (ANTARA) - Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Unila) meraih dua rekor dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) di bidang pertanian yakni Diseminasi Hasil Penelitian Terlama dan Berkesinambungan melalui Media Televisi, dan Kinik Pertanian Keliling Terlama dan Berkesinambungan.
Menurut Dekan Fakultas Pertanian Unila, Prof. Dr. Ir Irwan Sukri Banuwa M. Si, di Bandarlampung, Rabu, menjelaskan rekor MURI ini didapatkan sebab pihaknya melakukan diseminasi hasil penelitian terlama dan berkesinambungan melalui media televisi selama 11 tahun sedangkan untuk, klinik pertanian keliling terlama dan berkesinambungan dilakukan selama 4 tahun.
"Dengan tambahan dua rekor ini kita sudah empat kali masuk dalam MURI," kata dia.
Pertama yakni perolehan hak cipta atas buku yang ditulis oleh para Dosen Pertanian sebanyak 101 dalam jangka waktu empat bulan. Kemudian yang ke dua Rekor MURI terhadap hak paten terbanyak dalam satu tahun yakni 26 hak paten.
"Tapi intinya bukan Rekor MURI yang kita inginkan tetapi kegiatan akademik yang dilakukan oleh kami selain mengembangkan ilmu juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) petani," kata dia.
Baca juga: KKP-UNILA jalin kerja sama riset sosial ekonomi
Baca juga: Kementerian PUPR bangun rusunawa dan embung di Universitas Lampung
Ia mengatakan bahwa ke depan masih ada beberapa hal yang akan dilakukan oleh Unila dan jika memang itu menjadi standar penilaian dan kualifikasi MURI tentunya ini akan kita sampaikan ke mereka.
Sementara itu, Rektor Unila Prof Karomani mengatakan bahwa penghargaan yang didapatkan oleh Fakultas Pertanian tersebut merupakan bukti dukungan terhadap program unggulan dari Provinsi Lampung.
"Dengan prestasi ini kita harap program-program Unila akan bisa mendorong kemajuan di Lampung khususnya sektor pertanian, dimana kita juga sudah bekerja sama dengan IPB. Ke depan Unila akan fokus membangun ketahanan pangan di Lampung," ujarnya.
Baca juga: FK Unila siap bantu tangani COVID-19
Baca juga: HIMAFI UNILA salurkan bantuan banjir dan longsor ke ACT Lampung
Baca juga: Inovasi Cireng Salju mahasiswa Unila raih beragam penghargaan
Menurut Dekan Fakultas Pertanian Unila, Prof. Dr. Ir Irwan Sukri Banuwa M. Si, di Bandarlampung, Rabu, menjelaskan rekor MURI ini didapatkan sebab pihaknya melakukan diseminasi hasil penelitian terlama dan berkesinambungan melalui media televisi selama 11 tahun sedangkan untuk, klinik pertanian keliling terlama dan berkesinambungan dilakukan selama 4 tahun.
"Dengan tambahan dua rekor ini kita sudah empat kali masuk dalam MURI," kata dia.
Pertama yakni perolehan hak cipta atas buku yang ditulis oleh para Dosen Pertanian sebanyak 101 dalam jangka waktu empat bulan. Kemudian yang ke dua Rekor MURI terhadap hak paten terbanyak dalam satu tahun yakni 26 hak paten.
"Tapi intinya bukan Rekor MURI yang kita inginkan tetapi kegiatan akademik yang dilakukan oleh kami selain mengembangkan ilmu juga meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) petani," kata dia.
Baca juga: KKP-UNILA jalin kerja sama riset sosial ekonomi
Baca juga: Kementerian PUPR bangun rusunawa dan embung di Universitas Lampung
Ia mengatakan bahwa ke depan masih ada beberapa hal yang akan dilakukan oleh Unila dan jika memang itu menjadi standar penilaian dan kualifikasi MURI tentunya ini akan kita sampaikan ke mereka.
Sementara itu, Rektor Unila Prof Karomani mengatakan bahwa penghargaan yang didapatkan oleh Fakultas Pertanian tersebut merupakan bukti dukungan terhadap program unggulan dari Provinsi Lampung.
"Dengan prestasi ini kita harap program-program Unila akan bisa mendorong kemajuan di Lampung khususnya sektor pertanian, dimana kita juga sudah bekerja sama dengan IPB. Ke depan Unila akan fokus membangun ketahanan pangan di Lampung," ujarnya.
Baca juga: FK Unila siap bantu tangani COVID-19
Baca juga: HIMAFI UNILA salurkan bantuan banjir dan longsor ke ACT Lampung
Baca juga: Inovasi Cireng Salju mahasiswa Unila raih beragam penghargaan
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020
Tags: