Taiwan peringatkan ancaman militer China semakin meningkat
22 Juli 2020 14:44 WIB
Ilustrasi - Roket MK-30 Taiwan diluncurkan dari peluncur multi-roket Thunderbolt 2000 saat latihan militer tahunan Han Kuang di Penghu, sebelah barat Taiwan, Rabu (17/4). ANTARA
Taipei (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu menyebut China sedang meningkatkan kesiapan militer menyusul lonjakan latihan di dekat pulau yang dianggap Beijing sebagai miliknya.
"Melihat tren jangka panjang, China tampaknya secara bertahap meningkatkan kesiapan militernya, terutama di udara atau di perairan dekat Taiwan," kata Wu, Rabu.
Taiwan telah mengeluhkan peningkatan kegiatan militer China di dekat pulau tersebut dalam beberapa bulan terakhir. Beijing belum meninggalkan penggunaan kekuatan untuk mengendalikan pulau demokratis itu.
"Apa yang sedang dilakukan China sekarang adalah terus meningkatkan kesiapan untuk menyelesaikan masalah Taiwan. Ancaman sedang meningkat," ujar Wu.
Beijing secara rutin mengatakan latihan seperti itu bukanlah hal yang aneh dan dirancang untuk menunjukkan tekad China guna mempertahankan kedaulatannya.
Baca juga: Kapal serbu amfibi China meluncur saat Taiwan latihan militer tahunan
Baca juga: China kerahkan kapal perusak mutakhir saat isu Selat Taiwan memanas
Kementerian Pertahanan Taiwan pada Juni melaporkan delapan insiden intrusi pesawat militer China di zona identifikasi pertahanan udara, di mana jet Taiwan memberikan peringatan radio untuk mengantarkan para penyusup keluar dari wilayah udara.
Wu mengatakan gangguan seperti itu "terjadi hampir setiap hari" pada Juni dan "jauh lebih sering" daripada apa yang diungkapkan pemerintah kepada publik. Dia mengatakan China juga telah melakukan beberapa "serangan" militer terhadap Taiwan.
"Perilaku ini membuat kami khawatir," kata Wu, menambahkan bahwa Taiwan memperdalam hubungan keamanannya dengan sekutu, termasuk Amerika Serikat yang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan tetapi merupakan pendukung internasional terkuat dan pemasok senjata utama.
Wu mengatakan menyerang Taiwan bisa menjadi "kambing hitam yang sangat nyaman" bagi pemerintah China untuk mengalihkan tekanan domestik, yang sedang berjuang dengan ekonomi yang melambat cepat di tengah pandemi virus corona dan gelombang banjir saat ini.
Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen, yang memenangi pemilihan ulang pada Januari dan berjanji untuk membela China, telah menjadikan modernisasi militer sebagai prioritas. Pulau ini meluncurkan peningkatan belanja pertahanan terbesar dalam lebih dari satu dekade tahun lalu.
Pekan lalu, Taiwan melakukan latihan tembakan langsung yang menyimulasikan penolakan pasukan penjajah. Tsai mengatakan latihan itu menunjukkan tekad mereka untuk mempertahankan pulau itu.
Sumber: Reuters
Baca juga: China latihan serang basis maritim di LCS di tengah agresivitas AS
Baca juga: Taiwan gelar latihan militer di tengah ketegangan dengan China
"Melihat tren jangka panjang, China tampaknya secara bertahap meningkatkan kesiapan militernya, terutama di udara atau di perairan dekat Taiwan," kata Wu, Rabu.
Taiwan telah mengeluhkan peningkatan kegiatan militer China di dekat pulau tersebut dalam beberapa bulan terakhir. Beijing belum meninggalkan penggunaan kekuatan untuk mengendalikan pulau demokratis itu.
"Apa yang sedang dilakukan China sekarang adalah terus meningkatkan kesiapan untuk menyelesaikan masalah Taiwan. Ancaman sedang meningkat," ujar Wu.
Beijing secara rutin mengatakan latihan seperti itu bukanlah hal yang aneh dan dirancang untuk menunjukkan tekad China guna mempertahankan kedaulatannya.
Baca juga: Kapal serbu amfibi China meluncur saat Taiwan latihan militer tahunan
Baca juga: China kerahkan kapal perusak mutakhir saat isu Selat Taiwan memanas
Kementerian Pertahanan Taiwan pada Juni melaporkan delapan insiden intrusi pesawat militer China di zona identifikasi pertahanan udara, di mana jet Taiwan memberikan peringatan radio untuk mengantarkan para penyusup keluar dari wilayah udara.
Wu mengatakan gangguan seperti itu "terjadi hampir setiap hari" pada Juni dan "jauh lebih sering" daripada apa yang diungkapkan pemerintah kepada publik. Dia mengatakan China juga telah melakukan beberapa "serangan" militer terhadap Taiwan.
"Perilaku ini membuat kami khawatir," kata Wu, menambahkan bahwa Taiwan memperdalam hubungan keamanannya dengan sekutu, termasuk Amerika Serikat yang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan tetapi merupakan pendukung internasional terkuat dan pemasok senjata utama.
Wu mengatakan menyerang Taiwan bisa menjadi "kambing hitam yang sangat nyaman" bagi pemerintah China untuk mengalihkan tekanan domestik, yang sedang berjuang dengan ekonomi yang melambat cepat di tengah pandemi virus corona dan gelombang banjir saat ini.
Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen, yang memenangi pemilihan ulang pada Januari dan berjanji untuk membela China, telah menjadikan modernisasi militer sebagai prioritas. Pulau ini meluncurkan peningkatan belanja pertahanan terbesar dalam lebih dari satu dekade tahun lalu.
Pekan lalu, Taiwan melakukan latihan tembakan langsung yang menyimulasikan penolakan pasukan penjajah. Tsai mengatakan latihan itu menunjukkan tekad mereka untuk mempertahankan pulau itu.
Sumber: Reuters
Baca juga: China latihan serang basis maritim di LCS di tengah agresivitas AS
Baca juga: Taiwan gelar latihan militer di tengah ketegangan dengan China
Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: