Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak enam orang saksi dimintai keterangan di Polisi terkait kejadian ledakan keras di Apotek Medistra Jalan Cik Di Tiro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Kamis pagi.

"Ada enam orang yang diperiksa dan dimintai keterangan dalam kejadian ini, saat ini status mereka masih saksi dan belum ada tersangka," kata Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti, Kamis.

Menurut dia, enam orang yang dimintai keterangan di Poltabes Yogyakarta tersebut adalah pemilik bangunan Wahyu Utomo dan Sang Hyang Prabu.

"Dua karyawan apotek juga dimintai keterangan yakni Pipin dan Nurial serta pemilik warung di depan TKP Mardian serta Harley pemilik rental di samping TKP," katanya.

Ia mengatakan dalam kejadian tersebut tercatat tiga orang mengalami luka yakni Yohanes Dwi Subagyo (32) warga Banteng, Sleman, Yusup Prabowo. (22) warga Tegalrejo, Yogyakarta keduanya dirawat di RS Bethesda Yogyakarta.

"Sedangkan satu korban yang dmengalami luka paling parah adalah P Diah CR yang alamatnya belum diketahui dengan luka terkena pecahan kaca di punggung dan sebagian besar tubuhnya, dan kini dirawat di RS Panti Rapih" katanya.

Ia mengatakan, para korban tersebut adalah para pengguna jalan yang melintas di depan TKP dan terkena pecahan kaca dan material reruntuhan lainnya.

"Saat kejadian para korban ini melintas di depan apotek dan tiba-tiba terjadi ledakan sehingga mereka tidak dapat menghindar," katanya.

Anny mengatakan, saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan Poltabes Yogyakarta.

"Kejadian ini masih dalam penyelidikan, namun dari olah TKP sementara dipastikan kejadian ini tidak ada kaitan dengan aksi terorisme," katanya.

Sementara itu setelah ditutup hampir selama dua jam arus lalu lintas di Jalan Cik Di Tiro kembali dibuka setelah petugas dari Dinas Kimpraswil Kota Yogyakarta dan TNI AD bahu membahu membersihkan reruntuhan yang menutup jalan. (*)