Kendari (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan berdasarkan data sementara warga terdampak banjir yang terjadi di daerah itu terus meluas hingga ke 62 desa/kelurahan yang tersebar di 18 kecamatan pada Selasa (21/7).

Kepala BPBD Konawe Herianto Pagala mengatakan akibat banjir yang melanda daerah tersebut, kini jumlah warga terdampak bertambah menjadi 3.963 kepala keluarga (KK) atau 12.214 jiwa terdampak.

"Hari ini desa terdampak bertambah menjadi 62 desa/kelurahan dan menjadi 18 kecamatan. Akibat banjir ini jumlah pengungsi juga bertambah menjadi 3.945 jiwa 1.113 KK. Mereka mengungsi di Balai Desa, Gereja, pinggir jalan, rumah keluarga, gedung SMP dan tempat pengilingan," kata Herianto di Konawe, melalui via WhatsApp, Selasa.

Herianto mengungkapkan, empat yang terdampak paling parah tetap sebanyak empat desa yaitu Desa Laloika 75 KK 278 jiwa, Desa Ambulanu , Desa Wonua Monapa 140 KK 474 jiwa di Kecamatan Pondidaha, dan Desa Waworaha 147 KK 488 jiwa di Kecamatan Lambuya.

"Desa yang terisolasi akibat banjir tersebut bertambah menjadi tiga desa yaitu Desa Aleuti 23 KK 85 jiwa di Kecamatan Padangguni, Desa Nesowi 39 KK 146 jiwa di Kecamatan Latoma dan Desa Lalomerui 92 KK 281 jiwa di Kecamatan Routa," jelas Herianto.

Herianto memaparkan ke-18 kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Pondidaha, Wonggeduku, Lambuya, Tongauna Utara, Abuki, Bondoala, Puriala, Tongauna, Padangguni, Anggaberi, Roauta, Anggotoa, Kapoiala, Sampara, Latoma, Amonggedo, Morosi dan Wawotobi.

Herianto Pagala mengatakan dari data tersebut 121 jiwa bayi terdampak, balita terdampak bertambah menjadi 734 jiwa, lansia 639 jiwa, dan ibu hamil 133 jiwa dan disabilitas 6 jiwa.

Selain merendam rumah warga, banjir di Kabupaten Konawe tersebut juga merendam ratusan hekatare tanaman padi, puluhan hektare tanaman cokelat, tanaman sayur dan hortikultura seperti di Desa Sulemandara, Desa Ambulaanu, Desa Dawi-dawi, Desa Langgonawe, dan Desa Bendewutu, Desa Puusangi.