Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanggil menteri-menteri Kabinet Indonesia Bersatu Kedua asal partai politik.

Menteri-menteri tersebut dikumpulkan di Wisma Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.

Setelah menggelar rapat kabinet membahas rekomendasi tim independen verifikasi fakta dan proses hukum Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto di Kantor Presiden yang selesai sekitar pukul 17.20 WIB, Presiden diiringi oleh beberapa menteri asal parpol yang hadir dalam rapat tersebut langsung menuju Wisma Negara.

Rapat kabinet membahas rekomendasi tim delapan dihadiri oleh Kapolri Jend Pol Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supanji, Menko Pohukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Menko Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, serta Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutanto.

Sedangkan yang mengikuti Presiden Yudhoyono ke Wisma Negara hanya Hatta Radjasa, Djoko Suyanto, Agung Laksono, Patrialis Akbar, dan Tifatul Sembiring.

Setelah itu sekitar pukul 18.00 WIB datang Menteri Sosial Salim Assegaf Al Jufri, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Perumahan Rakyat Suharsa Monoarfa, Menteri Agama Surya Dharma Ali, dan Menteri Pemuda Olah Raga Andi Mallarangeng.

Menjelang pukul 19.30 WIB, satu per satu mobil menteri keluar dari balik pagar Wisma Negara hingga kini yang tersisa hanya mobil milik Andi Mallarangeng.

Setelah itu, Juru Bicara Kepresidenan Dino Pati Djalal dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi bergabung ke dalam Wisma Negara.

Namun, hingga kini belum ada keterangan resmi tentang tujuan dari pengumpulan menteri-menteri asal partai politik itu apakah berkaitan dengan pengajuan hak angket Kasus Century di DPR.(*)