Jakarta, (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui keterbatasan kemampuan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam mengatasi masalah kekurangan listrik di Indonesia.

Mengawali rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, Presiden mengatakan, untuk itu perlu diberikan peluang kepada pihak lain agar dapat bergerak di bidang kelistrikan melalui regulasi dan kebijakan yang tepat.

"Dalam hal ini tentu ada kemampuan PLN, dan ada batas kemampuan PLN. Kalau tidak mampu dilakukan PLN lantas semua ingin dilakukan PLN sendiri, itu keliru. Berikan peluang pada yang lain dengan regulasi dan kebijakan yang tepat," tutur Presiden.

Kepada PLN, Presiden meminta agar dilakukan perbaikan manajemen, baik dari masalah keuangan maupun distribusi sehingga rakyat tidak lagi dikorbankan oleh pemadaman listrik akibat pengelolaan PLN yang tidak tepat.

"Saya juga ingin bisnis PLN adalah bisnis besar yang melibatkan triliunan rupiah, harus menunjukkan `governance` yang baik, tidak boleh ada yang aneh-aneh. Kalau aneh-aneh yang korban rakyat," ujarnya.(*)