Jakarta,(ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa, mengumpulkan sejumlah menteri dan pejabat untuk membahas masalah kekurangan listrik.

Rapat yangdimulai pada pukul 11.00 WIB itu antara lain dihadiri oleh Menko Perekonomian Hatta Radjasa, Meneg BUMN Mustafa Abubakar, Menteri ESDM Darwin Saleh, Direktur Perusahaan Listrik Negara (PLN) Fahmi Mochtar, serta Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.

Sebelum rapat, Menko Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan Presiden ingin mendengarkan penjelasan dari para menteri terkait dan juga dari PLN tentang masalah listrik yang sudah mendapatkan keluhan dari pihak industri dan warga.

Menurut Hatta, pemerintah mengupayakan solusi menyeluruh untuk menuntaskan masalah listrik yang meliputi jangka pendek, menengah, dan panjang.

Dengan pertumbuhan listrik di Indonesia hanya enam sampai delapan persen per tahun atau 2 ribu sampai 3 ribu Mega Watt per tahun, Hatta mengatakan, tidak mungkin beban masalah kekurangan listrik dilimpahkan hanya kepada PLN.

"Oleh karena itu, kita harus meng`encourage` IPP untuk bisa masuk ke sektor kelistrikan kita. Namun 50 IPP yang kita berikan hanya 20 persen saja yang bisa, itu pun mengalami persoalan-persoalan di dalam keuangannya," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengakui masalah pemadaman listrik di wilayah Jakarta yang terjadi lebih sering telah memunculkan keluhan dari usaha kecil dan menengah yang tidak memiliki genset.

"Kita sudah minta kepada PLN untuk dipercepat agar masalahnya cepat selesai. Sekarang ada berapa banyak pengusaha kecil dan menengah, terutama yang tidak punya genset terpaksa menghentikan usahanya karena listrik padam," ujarnya.

Selain itu, Fauzi mengatakan, masalah pemadaman listrik juga menimbulkan kekacauan pada lalu lintas Jakarta karena lampu pengatur lalu lintas yang padam menyebabkan kemacetan parah di hampir setiap perempatan.

"Mulai hari ini setiap titik rawan atau persimpangan ada kelompok khusus yang menanganinya, Polda dan aparat khusus. Tentu ada dampaknya dari pemadaman yang lebih sering terjadi dari biasanya, kemacetan di mana-mana karena begitu mati listrik kemacetan di perempatan jadi mengunci," katanya.

PLN telah memberikan jaminan paling lambat pada 19 Desember 2009 masalah pemadaman listrik di Jakarta akibat kerusakan gardu Cawang dapat teratasi.(*)