London (ANTARA News/Reuters) - Kemenangan 1-0 di Dublin membuat Prancis membuka peluang maju ke putaran final Piala Dunia 2010 tetapi pertandingan terakhir sebagai penentu menuju Afrika Selatan itu di Paris, Rabu, dirasakan amat riskan.
Cedera yang mendera pemain menjadi alasan utama Prancis tentang riskannya pertandingan pertemuan (leg) kedua melawan Irlandia akan datang, yang sedang dalam percaya diri tinggi mewujudkan impian mereka ke final Piala Dunia, setelah hanya kalah atas juara dunia Italia.
Kecemasan Prancis itu sebanding dengan Portugal ketika tim yang berpeluang setelah kemenangan awal 1-0 mereka, memasuki laga kedua melawan Bosnia.
Sedangkan anak asuh Guus Hiddink, Rusia, dengan agak lega melakukan perJalanan ke Slovenia setelah pada laga pertama menang 2-1.
Dengan hasil seri 0-0 juara Eropa 2004 Yunani di kandang atas Ukraina, Sabtu, maka sisa empat tim Eropa yang berebut tempat ke Afrika Selatan, masih sama-sama memiliki peluang sehingga pertandingan Rabu malam menjadi amat menegangkan.
Prancis yang dikalahkan tim yang lolos otomatis Serbia dan berada dalam tanda tanya atas masa depan pelatih Raymond Domenech, saat bertandang ke Irlandia akan tampil tanpa diperkuat pemain bertahan yang cedera Abidal dan pemain tengah Jeremy Toulalan serta Abou Diaby.
Dengan absennya bek kiri Arsenal Gael Clichy dan playmaker Bayern Munich Frank Ribery, membuat Irlandia amat yakin dapat menekuk permainan tim tingkat tinggi itu, untuk pertama kalinya sejak 2001.
Hasil mengejutkan
Di bawah arahan pelatih asal Italia Giovanni Trapattoni, Irlandia yakin akan membuat kejutan besar.
"Saya kira perhitungan masih 50-50. Ini baru separuh jalan. Segala sesuatu masih mungkin terjadi. Saya merasakan hal ini ketika main dalam tim Italia, ketika berada di sini bersama Irlandia, begitu banyak hasil yang mengejutkan," kata Trapattoni minggu ini.
"Diawali dengan sentuhan pelan 1-0 untuk kami. Mengapa tidak?" katanya.
Pemain Irlandia gusar atas keputusan FIFA dalam penentuan pertandingan playoff mereka dan rasa frustrasi itu meluap Sabtu ketika pemain tengah Keith Andrews bertengkar hebatdengan pemain tengah Prancis, Lassana Diarra.
Andrews mengatakan, Diarra mengeluarkan komentar menyebalkan dan dijawab Diara, Senin.
"Saya tidak mengatakan apa-apa. Saya tidak ada urusan dengan orang Irlandia. Bila Andrews ingin mencari masalah, kami bertemu lagi Rabu," kata Diarra kepada Sky Sports News.
Sementara itu, Bosnia mengincar tempat di putaran final Piala Dunia untuk pertama kalinya, sementara Portugal yang tidak diperkuat pemain utamanya yang lagi cedera Cristiano Ronaldo, juga berpeluang besar dalam pertandingan di Zenica.
"Kami akan bergerak terus sejak awal permainan layaknya seperti srigala kelaparan dan saya yakin Portugal akan kepayahan dengan suasana di stadion," kata pelatih Bosnia Miroslav Blazevic seperti dilansir Harian Dnevni Avaz.
"Bagaimana kami menghadapi atmosfer itu? Dengan cara menguasai bola dan memainkannya, kami akan selalu berbahaya," kata pemain bertahan Portugal Ricardo Carvalho dari Chelsea, ketika berbincang dengan wartawan.
Sementara itu, mantan rekan setim Carvalho di Chelsea, Andriy Shevchenko, akan menjalani pertandingan terakhir Piala Dunia saat Ukraina melawan Yunani di Donetsk dan mereka favorit melaju. (*)
Prancis dan Portugal Jalani Pertarungan Hidup Mati
17 November 2009 11:33 WIB
Pemain sepakbola tim Perancis berlari selama masa latihan di Stadion Roudourou,Guingamp. (REUTERS/Stephane Mahe/&)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
Tags: