Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menginginkan pemerintah dapat fokus dalam memperkuat sektor pertanian khususnya dalam produksi pangan terutama guna menghadapi potensi dampak dari pandemi COVID-19.

"Mayoritas penduduk Indonesia pendapatannya bertumpu pada sektor pertanian dan sumber daya alam, karenanya dibutuhkan perhatian khusus ke sektor ini," kata Muhaimin dalam rilis di Jakarta, Senin.

Menurut dia, diperlukan reorientasi ekonomi baru di mana salah satunya adalah memperkuat sektor pertanian karena hal tersebut dinilai sebagai solusi dalam menghadapi krisis.

Apalagi, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mengingatkan bahwa sebanyak 75 persen desa di berbagai wilayah di Tanah Air dapat dikategorikan sebagai desa pertanian.

Baca juga: Rektor IPB University perkenalkan inovasi pertanian 4.0 pada DPR/MPR

Ia juga mengingatkan, fokus di dalam sektor pertanian juga selaras dengan perwujudan Indonesia sebagai kekuatan pangan di dunia.

"Bangsa Indonesia harus berdaulat pangan, kita tidak boleh menggantungkan nasib pangan 260 jutaan rakyat Indonesia dari luar karena itu sangat berbahaya jika terjadi krisis," tegasnya.

Sebagaimana diwartakan, Indonesia dinilai membutuhkan lebih banyak wirausaha di bidang pertanian untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional sekaligus mengantisipasi ancaman krisis pangan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan sektor pertanian menjadi salah satu sektor penting dalam upaya pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi COVID-19.

Baca juga: Banyak keunggulan, Balitbangtan dorong warga manfaatkan sorgum bioguma

"Pertanian tidak boleh berhenti. Teruslah menanam. Tapi perhatikan juga protokol pencegahan COVID-19, agar produksi panen bisa maksimal dan petani serta penyuluh tetap sehat," kata Dedi.

Pihaknya menekankan pentingnya upaya menjadikan sektor pertanian untuk memenuhi penyediaan pangan menghadapi Musim Kemarau (MK) 2020 dan antisipasi dampak pandemi COVID-19.

Oleh karena itu, ia mendorong sejumlah daerah untuk mencetak wirausaha di sektor pertanian di berbagai daerah sekaligus mempercepat musim tanah.

Selain itu, Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) diharapkan pula mampu melahirkan lebih banyak wirausaha di bidang pertanian sebagai upaya untuk mengantisipasi kemungkinan krisis pangan dengan peningkatan produktivitas petani.