Mamuju (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Provinsi Sulawesi Barat meminta pemerintah kabupaten agar menyiapkan fasilitas perawatan pasien COVID-19 menyusul semakin meningkatnya kasus positif COVID-19 di daerah itu.

"Saat ini, Rumah Sakit Regional Mamuju yang menjadi rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di Sulbar mulai penuh sehingga kami meminta pihak pemerintah kabupaten untuk menyiapkan ruang isolasi mandiri maupun ruang perawatan di rumah sakit," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sulbar Safaruddin Sanusi, dihubungi di Mamuju, Senin.

Rumah Sakit Regional Mamuju saat ini menyiapkan 16 kamar untuk ruang isolasi, 15 kamar untuk ruang karantina dan tiga sampai empat ruang ICU dengan fasilitas ventilator.

Kamar isolasi dan ruang karantina lanjutnya, bisa diisi tiga sampai empat pasien, begitupun dengan ruang ICU.

Baca juga: Empat pasien COVID-19 di Sulbar dinyatakan sembuh

Baca juga: Pasien COVID-19 di Sulbar dinyatakan sembuh 85 orang


"Jadi, kalau penanganan pasien COVID-19 hanya rujukannya ke rumah sakit regional maka akan kewalahan sebab selain dokternya terbatas ruangannya juga terbatas. Ini yang perlu diantisipasi bersama sehingga penanganan ini akan lebih bagus," ucapnya.

"Jadi, yang dirujuk ke rumah sakit regional itu harusnya yang sudah parah dan kalau memang orang tanpa gejala (OTG) atau tidak terlalu parah itu bisa ditangani di kabupaten dan memang sudah begitu konsep awalnya," kata Safaruddin.

Ia juga menyampaikan bahwa langkah Gubernur Sulbar dalam mengantisipasi membludaknya pasien COVID-19, salah satunya setiap pekan melakukan rapat koordinasi dengan forkopimda dan para bupati melalui video conference.

"Pada setiap Senin, Gubernur bersama Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dengan forkopimda dan para bupati melakukan rapat kordinasi terkait perkembangan penanganan COVID-19. Gubernur menyampaikan kepada seluruh kabupaten untuk menyiapkan tenaga medis maupun tempat perawatan sehingga rumah sakit regional di sini tidak penuh," ujar Safaruddin.*

Baca juga: Bertambah empat, kasus positif COVID-19 di Sulbar naik 124 orang

Baca juga: RSUD Sulbar tutup pelayanan IGD karena nakes positif COVID-19