Dua orang dengan gangguan jiwa di Riau postitif COVID-19
20 Juli 2020 17:38 WIB
Petugas gabungan bersiap mengevakuasi jenazah ABK kapal ikan berbendera China yang berkewarganegaraan Indonesia di Dermaga Lanal Batam, Kepulauan Riau, Rabu (8/7/2020). ANTARA FOTO/M N Kanwa/foc.
Pekanbaru (ANTARA) - Dua orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ di Provinsi Riau dinyatakan positif COVID-19, namun belum dipastikan dari mana penularannya.
“Ini memang hal yang baru. Ini sepertinya yang pertama kali pasien dari ODGJ di Riau,” kata Juru Bicara COVID-19 Riau, dr Indra Yovi Sp.P(K) dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Senin.
Ia menjelaskan, kedua ODGJ tersebut kini sudah diisolasi dan dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, Kota Pekanbaru. Mereka adalah pasien baru, bukan penularan dari RSJ tersebut dan belum dipastikan dari mana sumber penularannya.
Baca juga: Bertambah 11 kasus baru positif COVID-19 di Riau
Baca juga: Selama pandemi, 1.357 mahasiswa kurang mampu di Riau dapat bansos
Indra Yovi mengatakan, pasien berinisial AN dan L itu warga Kabupaten Kampar yang aawalnya dicurigai terinfeksi karena hasil pemeriksaan awal rontgen ada indikasi infeksi.
Pasien AN memiliki keluhan gelisah, marah-marah, bicara sendiri, putus obat, demam, batuk, pilek, sakit pada tenggorokan, dan dari hasil rontgen dinyatakan bronkitis.
Pasien berusia 53 tahun ini menjalani pemeriksaan swab PCR (Polymerase chain reaction) pada tanggal 17 Juli 2020 dengan hasil dinyatakan Positif COVID-19.
“Belum diketahui riwayat penularan dari Nyonya AN karena tidak memiliki riwayat perjalanan dan riwayat kontak erat dengan pasien positif COVID-19,” ujarnya.
Ia mengatakan gejala yang serupa juga ditunjukkan oleh pasien ODGJ kedua, yakni pasien L. Pasien berusia 39 tahun itu juga memiliki keluhan gelisah, marah-marah, meresahkan warga, bicara sendiri, demam, batuk, pilek, sakit pada tenggorokan, dan dari hasil rontgen dinyatakan bronkitis.
Pasien tersebut menjalani pemeriksaan swab PCR pada tanggal 18 Juli 2020 dengan hasil dinyatakan positif COVID-19, dan juga belum diketahui riwayat penularannya.
“Ini jadi pekerjaan rumah bagi Dinas Kesehatan Kampar untuk melakukan tracing (pelacakan) pasien,” kata Indra Yovi.
Baca juga: Tinggal 5 kabupaten/kota di Riau masih rawat pasien positif COVID-19
Baca juga: Stok masker N95 untuk tangani COVID-19 dan karhutla di Riau menipis
Ia menambahkan, ada tren peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 di Riau dalam beberapa hari terakhir dan pada Senin ini ada penambahan 15 kasus baru. Meski begitu, kabar baiknya, ada lima pasien yang dinyatakan sudah sembuh.
“Sehingga total positif COVID-19 ada 287 kasus, terdiri dari 46 dirawat, 230 sehat dan sudah dipulangkan serta 11 meninggal dunia,” kata Indra Yovi.
Baca juga: RSUD Arifin Achmad turunkan tarif tes cepat COVID-19 jadi Rp150.000
Baca juga: Pasien positif COVID-19 Riau sempat naik pesawat ke Jakarta
“Ini memang hal yang baru. Ini sepertinya yang pertama kali pasien dari ODGJ di Riau,” kata Juru Bicara COVID-19 Riau, dr Indra Yovi Sp.P(K) dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Senin.
Ia menjelaskan, kedua ODGJ tersebut kini sudah diisolasi dan dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, Kota Pekanbaru. Mereka adalah pasien baru, bukan penularan dari RSJ tersebut dan belum dipastikan dari mana sumber penularannya.
Baca juga: Bertambah 11 kasus baru positif COVID-19 di Riau
Baca juga: Selama pandemi, 1.357 mahasiswa kurang mampu di Riau dapat bansos
Indra Yovi mengatakan, pasien berinisial AN dan L itu warga Kabupaten Kampar yang aawalnya dicurigai terinfeksi karena hasil pemeriksaan awal rontgen ada indikasi infeksi.
Pasien AN memiliki keluhan gelisah, marah-marah, bicara sendiri, putus obat, demam, batuk, pilek, sakit pada tenggorokan, dan dari hasil rontgen dinyatakan bronkitis.
Pasien berusia 53 tahun ini menjalani pemeriksaan swab PCR (Polymerase chain reaction) pada tanggal 17 Juli 2020 dengan hasil dinyatakan Positif COVID-19.
“Belum diketahui riwayat penularan dari Nyonya AN karena tidak memiliki riwayat perjalanan dan riwayat kontak erat dengan pasien positif COVID-19,” ujarnya.
Ia mengatakan gejala yang serupa juga ditunjukkan oleh pasien ODGJ kedua, yakni pasien L. Pasien berusia 39 tahun itu juga memiliki keluhan gelisah, marah-marah, meresahkan warga, bicara sendiri, demam, batuk, pilek, sakit pada tenggorokan, dan dari hasil rontgen dinyatakan bronkitis.
Pasien tersebut menjalani pemeriksaan swab PCR pada tanggal 18 Juli 2020 dengan hasil dinyatakan positif COVID-19, dan juga belum diketahui riwayat penularannya.
“Ini jadi pekerjaan rumah bagi Dinas Kesehatan Kampar untuk melakukan tracing (pelacakan) pasien,” kata Indra Yovi.
Baca juga: Tinggal 5 kabupaten/kota di Riau masih rawat pasien positif COVID-19
Baca juga: Stok masker N95 untuk tangani COVID-19 dan karhutla di Riau menipis
Ia menambahkan, ada tren peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 di Riau dalam beberapa hari terakhir dan pada Senin ini ada penambahan 15 kasus baru. Meski begitu, kabar baiknya, ada lima pasien yang dinyatakan sudah sembuh.
“Sehingga total positif COVID-19 ada 287 kasus, terdiri dari 46 dirawat, 230 sehat dan sudah dipulangkan serta 11 meninggal dunia,” kata Indra Yovi.
Baca juga: RSUD Arifin Achmad turunkan tarif tes cepat COVID-19 jadi Rp150.000
Baca juga: Pasien positif COVID-19 Riau sempat naik pesawat ke Jakarta
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020
Tags: