Bangkok (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Thailand tidak berniat mengangkat perselisihan diplomatik dengan Kamboja ke tingkat ASEAN, kata Deputi Perdana Menteri Thailand, Suthep Thaugsuban, Senin.

Thailand dan Kamboja menurunkan hubungan diplomatik karena konflik yang bertalian dengan pengangkatan buronan mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra sebagai penasehat ekonomi pemerintah Kamboja oleh Perdana Menteri Hun Sen pada 4 November.

Thaksin sendiri ditumbangkan oleh kudeta militer pada September 2006, dan sejak itu ia hidup dalam pengasingan di luar negeri.

Ia sempat kembali ke Thailand pada Februari 2008 menghadapi dakwaan korupsi, namun belakangan ia mengasingkan diri lagi ke luar negeri dan dijatuhi hukuman penjara in absentia.

Namun, konflik antara Thailand dan Kamboja tersebut adalah urusan internal kedua negara dan tidak akan diangkat ke tingkat ASEAN untuk memediasi masalah ini, kata Suthep kepada Kantor Berita Thailand.

Pemerintah Thailand siap berunding dengan Kamboja bila negara itu tidak lagi membuat langkah politik apapun dengan Thaksin yang telah meninggalkan Kamboja, kata Suthep.

Hubungan diplomatik kedua negara bertetangga itu semakin memburuk setelah Kamboja menangkap seorang warga Thailand yang dituduh sebagai mata-mata.

Siwarak Chothipong (31), yang bekerja sebagai insinyur di Cambodia Air Traffic Services Co Ltd, ditangkap pada Rabu lalu, menurut jaksa penuntut umum di pengadilan kota Phnom Penh.

Surat kabar Kamboja berbahasa Khmer, Rasmei Kampuchea, melaporkan, pria itu memata-matai lewat foto copy jadwal penerbangan mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra di Kamboja dan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.

Sementara itu, Suthep mengakui bahwa pihaknya belum dapat memprediksi mengenai apakah situasi hubungan kedua negara akan segera membaik setelah Thaksin meninggalkan Kamboja.

Thaksin dilaporkan meninggalkan Kamboja menuju Dubai, Uni Arab Emirat, pada Jumat. (*)