Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah Sulawesi Tengah dan Papua berpotensi banjir dengan dengan peluang kategori tinggi pada dasarian II Juli.
"Berdasarkan prakiraan curah hujan probabilistik BMKG, beberapa wilayah seperti, sebagian Sulawesi Tengah dan Papua berpotensi banjir dengan dengan peluang kategori 'tinggi'," kata Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan, Nasrullah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Prakiraan tersebut telah di-overlay-kan pada peta daerah rawan banjir yang dibuat Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Baca juga: BMKG: Banjir bandang di Luwu Utara disebabkan hujan lebat
Baca juga: BMKG: Waspada potensi hujan lebat tiga hari ke depan
"Sementara itu pada Dasarian III atau dalam 10 hari terakhir di bulan Juli ini, potensi banjir dengan peluang kategori 'menengah' diprediksi terdapat di sebagian Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara , Papua Barat dan Papua," kata dia.
Sedangkan pada dasarian I atau sepuluh hari pertama di bulan Agustus, sebagian Papua Barat berpotensi banjir kategori menengah, kata Nasrullah.
Kepala Pusat Meteorologi Publik, Fachri Radjab, mengungkapkan berdasarkan pantauan cuaca sepekan ke depan, sejumlah wilayah seperti pesisir barat Sumatera, Kalimantan Barat dan Utara, Sulawesi bagian Barat, Tengah dan Selatan, Papua bagian Tengah perlu mewaspadai potensi hujan lebat beserta dampaknya.
"Sedangkan wilayah Nusa Tenggara Timur diprediksikan akan masih mengalami kondisi yang kering," ujar Fachri.*
Baca juga: Rehabilitasi hutan dan lahan bagian hulu atas banjir Luwu Utara
Baca juga: Korban jiwa banjir bandang di Masamba bertambah dua jadi 38 orang
BMKG: Sulteng dan Papua sangat berpotensi banjir
20 Juli 2020 10:02 WIB
Ilustrasi - Banjir terjadi di Desa Tumbang Mujam awal pekan. ANTARA/HO-Pemdes Tugas Mujam
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: