Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan diperkirakan masih akan lanjut terkoreksi di tengah kekhawatiran berlanjutnya dampak ekonomi akibat pandemi.

Pada pukul 09.47 WIB rupiah melemah 103 poin atau 0,7 persen menjadi Rp14.806 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.703 per dolar AS.

Analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Senin, mengatakan sebenarnya pada hari ini masih cenderung minim berita positif baik dari dalam maupun dari global.

Baca juga: Rupiah Senin pagi menguat tipis, hanya 8 poin

"Baik global maupun di dalam negeri, kondisi pandemi masih terus terlihat mengalami kenaikan," ujar Rully.

Menurut Rully, pergerakan rupiah masih akan dominan dipengaruhi sentimen kekhawatiran gelombang kedua COVID-19.

Selain itu sentimen eksternal lainnya yaitu memburuknya hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Baca juga: IHSG diprediksi melemah hari ini, terseret pergerakan saham Asia

Rully memperkirakan rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.664 per dolar AS hingga Rp14.745 per dolar AS.

Pada Jumat (17/7) lalu rupiah ditutup melemah 78 poin atau 0,53 persen menjadi Rp14.703 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.625 per dolar AS.

Baca juga: Melemah, dolar AS diperdagangkan sekitar 107 yen di Tokyo

Baca juga: Yuan "rebound" 115 basis poin atas dolar AS, setelah jatuh akhir pekan