Inggris minta Jepang bangun jaringan 5G sebagai alternatif Huawei
19 Juli 2020 13:31 WIB
Arsip: Bendera Inggris dan ponsel dengan logo Huawei dan jaringan 5G terlihat pada papan induk PC dalam gambar ilustrasi ini yang diambil pada 29 Januari 2020 (ANTARA/ REUTERS/Dado Ruvic)
Tokyo (ANTARA) - Pemerintah Inggris meminta Jepang membantu membangun jaringan nirkabel 5G tanpa Huawei Technologies, demikian menurut laporan Nikkei pada Minggu, di tengah perselisihan terkait teknologi dan keamanan antara Amerika Serikat dan China.
Dua perusahaan teknologi informasi asal Jepang, yakni NEC dan Fujitsu disebut oleh pihak Inggris sebagai pemasok yang berpotensi menjadi alternatif perusahaan Huawei asal China, dikutip dari tulisan media bisnis tersebut.
Pejabat Inggris telah bertemu dengan pihak rekanan di Tokyo pada Kamis (16/7) lalu, dua hari setelah Inggris mengeluarkan perintah untuk menyingkirkan peralatan Huawei dari pembangunan jaringan 5G di sana per akhir 2027.
Baca juga: Huawei kecewa dengan larangan Inggris
Baca juga: Inggris larang Huawei kelola 5G, buat marah China dan senangkan Trump
Dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa, kekhawatiran akan keamanan Huawei membuat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson harus memilih AS atau China, dengan pertimbangan rekan sekutu atau investasi miliaran dolar.
Nikkei juga menyebut bahwa langkah terbaru Inggris itu mencerminkan upayanya untuk membawa masuk sejumlah pemasok peralatan teknologi komunikasi yang baru demi memunculkan kompetisi serta mengurangi biaya dalam pembangunan jaringan 5G.
Menteri Digital Inggris Oliver Dowden, pada pekan lalu, menyatakan Inggris tengah bekerja dengan negara-negara sekutunya untuk menumbuhkan rival yang lebih kuat bagi Huawei dengan menyebut sejumlah perusahaan asal Finlandia, Swedia, Korea Selatan, dan Jepang.
Sumber: Reuters
Baca juga: China sangat menentang larangan Inggris atas Huawei
Baca juga: Trump klaim larangan operasi Huawei di Inggris adalah berkat dirinya
Dua perusahaan teknologi informasi asal Jepang, yakni NEC dan Fujitsu disebut oleh pihak Inggris sebagai pemasok yang berpotensi menjadi alternatif perusahaan Huawei asal China, dikutip dari tulisan media bisnis tersebut.
Pejabat Inggris telah bertemu dengan pihak rekanan di Tokyo pada Kamis (16/7) lalu, dua hari setelah Inggris mengeluarkan perintah untuk menyingkirkan peralatan Huawei dari pembangunan jaringan 5G di sana per akhir 2027.
Baca juga: Huawei kecewa dengan larangan Inggris
Baca juga: Inggris larang Huawei kelola 5G, buat marah China dan senangkan Trump
Dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa, kekhawatiran akan keamanan Huawei membuat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson harus memilih AS atau China, dengan pertimbangan rekan sekutu atau investasi miliaran dolar.
Nikkei juga menyebut bahwa langkah terbaru Inggris itu mencerminkan upayanya untuk membawa masuk sejumlah pemasok peralatan teknologi komunikasi yang baru demi memunculkan kompetisi serta mengurangi biaya dalam pembangunan jaringan 5G.
Menteri Digital Inggris Oliver Dowden, pada pekan lalu, menyatakan Inggris tengah bekerja dengan negara-negara sekutunya untuk menumbuhkan rival yang lebih kuat bagi Huawei dengan menyebut sejumlah perusahaan asal Finlandia, Swedia, Korea Selatan, dan Jepang.
Sumber: Reuters
Baca juga: China sangat menentang larangan Inggris atas Huawei
Baca juga: Trump klaim larangan operasi Huawei di Inggris adalah berkat dirinya
Penerjemah: Suwanti
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: