Jakarta (ANTARA News) - Pasar Batik Nusantara sebagai upaya melestarikan seni dan budaya pakaian khas Indonesia atas pengakuan UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB) (2/10), secara resmi diluncurkan di Kawsan Thamrin City, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11).
Peluncuran pasar batik dilakukan Ketua Umum Dekopin Adi Sasono yang dihadiri Ketua Harian Dekopin Mindo Sitorus, Wakil Walikota Pekalongan H Abu Almafachir, Manajer Center Thamrin City, Mualim, dan mantan Meneg BUMN Sugiharto.
Pasar batik yang diikuti 600 stand (kios) dari perajian batik Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah di Thamrin City Jakarta 14-16 November 2009 itu diadakan atas kerjasama antara Manajemen Thamrin City, Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan.
Ketua Umum Dekopin Adi Sasono dalam sambutannya mengharapkan, pasar batik Nusantara dapat menggerakkan roda ekonomi kerakyatan dengan mempertemukan perajin batik dengan konsumen dan pedagang, sehingga mereka dapat bekerjasama guna mewujudkan kesejahteraan bersama.
"Melalui pasar batik tersebut diharapkan menjadi "lokomotif" bagi pengembangan UKM dan koperasi batik, sehingga perajin batik yang tergabung dalam UKM dan koperasi akan dapat bersaing dengan perusahaan besar dan asing, seperti halnya perajin pakaian muslim dari Tasikmalaya yang telah mendunia," katanya.
Wakil Walikota Pekalongan H Abu Almafachir mengharapkan pemerintah pusat, dapat menerbitkan peraturan pemerintah/menteri yang dapat melindungi keberadaan perajin batik tulis yang asli, karena selama ini produk batik tulis asli kalah dalam penjualan produk batik cetak dan kombinasi cetak dan tulis.
Menurut Abu, peraturan tersebut dalam implementasi dapat berbentuk bahwa setiap produk batik harus berlabel, yakni ada label batik cetak, label batik tulis asli dan label kombinasi antara batik cetak dan tulis.
Sementara itu, Manajer Center Thamrin City, Mualim menyatakan optimis, kerjasama bersama antara Dekopin, Manajemen Thamrin City dan Pemkot Pekalongan dalam Pekan batik Nusantara akan dapat meningkatkan produk penjualan batik kepada konsumen dan pedagang.
Mengenai isi dari kerjasama tiga lembaga dalam pasar batik Nusantara antara lain, Thamrin City bersedia menyiapkan space tersendiri untuk pemasaran produk batik Pekalongan, Pemkot Pekalongan bersedia memfasilitasi perajin batik, antara lain mengumpulkan dan membiayai perajin batik ke Thamrin City Jakarta.
Pedagang batik Pekalongan bersedia mengumpulkan barang untuk dipasarkan secara grosir di Thamrin City setiap hari Sabtu dan Minggu, serta Dekopin bersedia mempromosikan dan melibatkan jaringan serta anggota Dekopin untuk memasarkan batik.(*)
Pasar Batik Nusantara Diluncurkan di Jakarta
14 November 2009 21:59 WIB
Batik/ilustrasi (ANTARA/Eric Ireng)@
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
Tags: