Pekanbaru, (ANTARA News) - Puluhan personel dari Polres Pelalawan mendatangi kamp Greenpeace di hutan rawa gambut Semenanjung Kampar, Riau dan meminta aktivis penggiat itu segera membongkar kamp dan hengkang dari lahan tersebut.
Polisi tiba di lokasi itu menggunakan kapal berkecepatan tinggi (speed boat)yang dipimpim oleh Wakapolres Pelalawan, Kompol Ary Doni, beserta Kepala Desa Teluk Meranti, Hasan E serta didampingi beberapa perwakilan warga desa, Sabtu, pukul 2.30 WIB.
Wakapolres mengatakan mereka hanya menjalankan tugas untuk melakukan evakuasi para aktivis karena dikhawatirkan akan terjadi konflik sebab dikabarkan akan terjadi aksi penolakan dari warga yang tidak menginginkan Greenpeace di Semenanjung Kampar.
Saat ini kondisi di sekitar kamp Greenpeace mulai memanas dikarenakan kehadiran sekelompok warga yang tidak menginginkan organisasi lingkungan itu untuk hengkang dari Semananjung Kampar.
Mereka berkumpul di dermaga tepi Sungai Kampar atau tidak jauh dari kamp, sedangkan warga yang pro dengan Greenpeace berada di pendopo kamp.
Juru Kampanye Hutan Greenpeace Asia Tenggara, Bustar Maitar, meminta surat resmi dari kepolisian jika ingin mengevakuasi para aktivis dari kamp tersebut.
Sebelum Greenpeace mendirikan kamp di lahan gambut, ia telah mengantongi seluruh izin dari berbagai instansi terkait.
"Sebelum kami mendirikan kamp di Semenanjung kampar ini, izin mulai dari Mabes Polri hingga aparatur desa dalam hal ini Desa Teluk Meranti telah kami dapatkan," ujarnya.
Di tempat yang sama Kepala Desa Teluk Meranti, Hasan E, mengaku tidak pernah memberikan izin bagi Greenpeace untuk mendirikan kamp di Semenanjung Kampar secara tertulis melainkan hanya peryataan lisan.
"Hanya pernyataan lisan yang saya berikan tapi bukan untuk mendirikn kamp di hutan rawa gambut. Jika mau mendrikan kampung di dalam kampung orang silakan, tapi resiko tangung sendiri," katanya.(*)
Polisi Minta Greenpeace Bongkar Kamp
14 November 2009 14:21 WIB
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009
Tags: