Tito: Kaltara paling siap gelar Pilkada 2020
17 Juli 2020 22:05 WIB
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Tarakan, Jumat (17/7) saat Rapat Persiapan Pilkada Serentak Tahun 2020 dan Pengarahan Kepada Gugus Tugas COVID-19 di Kalimantan Utara. ANTARA/Susylo Asmalyah
Tarakan (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) merupakan wilayah yang paling siap mengelar Pilkada Serentak 2020.
"Alasan pertama, di Kaltara untuk urusan dukungan pendanaannya (utamanya dari APBD Kaltara maupun APBD Kabupaten) telah berwarna 'hijau' rata-rata. Atau telah tertransfer 100 persen, utamanya bagi penyelenggara pemilihan umum (Pemilu)," kata Tito di Tarakan, Jumat saat Rapat Persiapan Pilkada Serentak Tahun 2020 dan Pengarahan Kepada Gugus Tugas COVID-19 di Kalimantan Utara.
Baca juga: Mendagri optimistis Sulut laksanakan pilkada serentak 9 Desember
Tito yang menyebutkan bahwa dia merasa “happy” dalam kunjungannya ini. Semuanya dilakukan dengan standar protokol kesehatan yang ketat.
Selain itu, Kaltara merupakan kawasan yang merupakan kawasan yang rendah rawan konfliknya.
"Insya Allah Kaltara amanlah sudah ada Polda, sudah ada Korem punya aparat keamanan yang besar, beda lah dengan sebelumnya," ucap Tito.
Baca juga: Pilkada serentak di Sulteng serap anggaran Rp642,6 miliar
Sementara itu, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengatakan untuk keamanan masih ada transfer dukungan pendanaan yang belum 100 persen. Termasuk dari APBD Kaltara.
"Namun, dipastikan transfer dukungan pendanaan untuk keamanan akan segera ditransfer sampai 100 persen," ujar Irianto.
Pesan terpenting lainnya dari Mendagri, menurut Gubernur adalah seluruh pihak terkait, termasuk masyarakat Kaltara harus mampu mereduksi potensi timbulnya konflik horizontal maupun vertikal pada Pilkada 9 Desember nanti.
"Pak Tito juga menekankan agar aparat keamanan, TNI dan Polri untuk bekerja maksimal mendukung upaya meminimalisasi potensi konflik," kata Gubernur.
Baca juga: Mendagri harap pemda segera kucurkan dana hibah pilkada
Baca juga: Tito: Jangan pilih calon kepala daerah tak patuh protokol COVID-19
"Alasan pertama, di Kaltara untuk urusan dukungan pendanaannya (utamanya dari APBD Kaltara maupun APBD Kabupaten) telah berwarna 'hijau' rata-rata. Atau telah tertransfer 100 persen, utamanya bagi penyelenggara pemilihan umum (Pemilu)," kata Tito di Tarakan, Jumat saat Rapat Persiapan Pilkada Serentak Tahun 2020 dan Pengarahan Kepada Gugus Tugas COVID-19 di Kalimantan Utara.
Baca juga: Mendagri optimistis Sulut laksanakan pilkada serentak 9 Desember
Tito yang menyebutkan bahwa dia merasa “happy” dalam kunjungannya ini. Semuanya dilakukan dengan standar protokol kesehatan yang ketat.
Selain itu, Kaltara merupakan kawasan yang merupakan kawasan yang rendah rawan konfliknya.
"Insya Allah Kaltara amanlah sudah ada Polda, sudah ada Korem punya aparat keamanan yang besar, beda lah dengan sebelumnya," ucap Tito.
Baca juga: Pilkada serentak di Sulteng serap anggaran Rp642,6 miliar
Sementara itu, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengatakan untuk keamanan masih ada transfer dukungan pendanaan yang belum 100 persen. Termasuk dari APBD Kaltara.
"Namun, dipastikan transfer dukungan pendanaan untuk keamanan akan segera ditransfer sampai 100 persen," ujar Irianto.
Pesan terpenting lainnya dari Mendagri, menurut Gubernur adalah seluruh pihak terkait, termasuk masyarakat Kaltara harus mampu mereduksi potensi timbulnya konflik horizontal maupun vertikal pada Pilkada 9 Desember nanti.
"Pak Tito juga menekankan agar aparat keamanan, TNI dan Polri untuk bekerja maksimal mendukung upaya meminimalisasi potensi konflik," kata Gubernur.
Baca juga: Mendagri harap pemda segera kucurkan dana hibah pilkada
Baca juga: Tito: Jangan pilih calon kepala daerah tak patuh protokol COVID-19
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020
Tags: