Lebak (ANTARA News) - Dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Banten, saat ini mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) menyusul tibanya musim hujan.

"Saya khawatir musim hujan ini kasus penularan penyakit DBD meningkat," kata Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan, Kabupaten Lebak, dr Sri Agustina, Kamis.

Sri mengatakan, selama Januari-Oktober 2009 kasus penyebaran DBD di Kabupaten Lebak mencapai 360 orang dan tujuh di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Sedangkan, penderita DBD tahun 2008 lalu sebanyak 310 orang dan tujuh di antaranya meninggal dunia.

Sepanjang tahun 2009 ini kasus penularan penyakit DBD meningkat dibandingkan 2008 lalu.

Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan kewaspadaan dini sehubungan intensitas curah hujan saat ini relatif tinggi.

Di mana musim hujan sangat berpotensi berkembangbiaknya nyamuk aedes aegefty sebagai pembawa virus maut dan mematikan, apabila penderita tidak segera dilarikan ke rumah sakit maupun puskesmas.

"Kasus DBD yang meninggal dunia itu karena keluarga mereka tidak segera mendapat pengobatan medis," katanya.

Menurut dia, populasi nyamuk aedes aegefty berkembangbiak pada genangan-genangan air bersih yang secara langsung tidak menyentuh tanah.

Kondisi demikian, tentu masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyebaran virus DBD.

Sebab penularan penyakit itu ditimbulkan oleh buruknya kebersihan lingkungan di masyarakat.

Dia menyebutkan, untuk mencegah penularan penyakit DBD pihaknya telah melakukan penyuluhan-penyuluhan bagi daerah endemis penularan virus DBD.

Saat ini, kata dia, daerah endemis warga yang tinggal di sekitar padat penduduk seperti Rangkasbitung, Cibadak, Maja dan Kalanganyar.

Dengan penyuluhan ini, diharapkan masyarakat bisa mengetahui tentang pencegahan penyakit menular tersebut.

Selain itu, pihaknya meminta masyarakat melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara mengubur, menimbun, menguras (3M) pada barang-barang bekas.

Disamping warga melakukan 3M juga diminta memberikan abate pada penampungan air seperti bak mandi.

"Saya kira jika warga menjaga kebersihan lingkungan dengan baik dipastikan tidak akan terjadi penularan penyakit DBD," katanya.

Sementara itu, sejumlah masyarakat Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengaku pihaknya mendesak dinas kesehatan setempat agar segera melakukan penyemprotan fogging untuk membunuh jentik-jentik nyamuk aedes agefty.

Saat ini, penyemprotan foging hanya dilakukan setelah ditemukan kasus DBD.

"Saya sangat berharap dinas kesehatan melakukan penyemprotan fogging untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut," ujar Tini (45) warga Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.(*)