Setelah tertunda, BRG akan lanjutkan pembangunan sekat kanal
16 Juli 2020 20:53 WIB
Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG), Nazir Foead, melihat sekat kanal yang dibangun di Desa Pergam Kecamatan Rupat Selatan, Kabupaten Bengkalis, Riau, Kamis (10/10/2019). ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/aww.
Jakarta (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut (BRG) akan segera melanjutkan pembangunan sekat kanal baru di area target kerjanya di Sumatera setelah sempat tertunda akibat pandemi COVID-19, kata Kepala Pokja Wilayah Sumatera BRG Ir Soesilo Indarto.
"Setelah saat kita tidak bisa bergerak namun administrasi sudah kita siapkan, di akhir bulan ini mudah-mudahan kontrak-kontrak itu bisa kita selesaikan. Insya Allah sebelum Desember 2020 bisa kita selesaikan sesuai target yang ada," katanya ketika dihubungi dari Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan bahwa BRG setelah melakukan fokus ulang anggaran akibat COVID-19, akan membangun empat unit sekat kanal di Jambi, melakukan revegetasi lahan yang menjalani restorasi sebelumnya 90 hektare (ha), dan memberikan 20 paket revitalisasi ekonomi kepada masyarakat.
Sementara itu di Riau akan dibangun 52 unit sekat kanal, revegetasi di lahan seluas 135 ha dan revitalisasi ekonomi 33 paket. Di Sumatera Selatan akan dibangun 72 unit sekat kanal, pemeliharaan dan revegetasi 150 ha dan 21 paket revitalisasi ekonomi.
Selama pandemi COVID-19, pembangunan sekat kanal dan sumur bor baru belum bisa dilakukan karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di daerah-daerah yang masuk dalam target wilayah kerja BRG.
Namun, Soesilo mengatakan pengawasan dan pemeliharaan sekat kanal yang sudah dibangun dalam periode 2016-2019 tetap dilaksanakan melalui bantuan kelompok masyarakat (pokmas) yang berada di desa-desa gambut di Sumatera. Pendamping yang berada di desa juga membantu dalam proses pemeliharaan.
Memakai konferensi virtual, proses koordinasi dilakukan BRG dengan pokmas yang berada di lokasi. Tidak hanya itu, BRG juga memakai aplikasi SISFO-BRG yaitu aplikasi pendataan lapangan berbasis seluler untuk pemeliharaan infrastruktur pembasahan gambut.
Data BRG menunjukkan selama 2016-2019 badan itu bersama mitra-mitranya telah membangun 2.569 sumur bor di Jambi, Riau dan Sumatera Selatan.
Selain itu dibangun pula 1.569 unit sekat kanal di Riau, 702 unit di Jambi dan 809 unit di Sumatera Selatan, demikian Soesilo Indarto.
Baca juga: BRG tetap perbaiki dan pelihara sekat kanal selama pademi COVID-19
Baca juga: BRG akan buat sekat kanal di kawasan habitat puluhan gajah
Baca juga: Kepala BRG : Sekat kanal efektif minimalisir lahan gambut terbakar
Baca juga: BRG: Sekat kanal berbasis karet alam efektif jaga gambut tetap basah
"Setelah saat kita tidak bisa bergerak namun administrasi sudah kita siapkan, di akhir bulan ini mudah-mudahan kontrak-kontrak itu bisa kita selesaikan. Insya Allah sebelum Desember 2020 bisa kita selesaikan sesuai target yang ada," katanya ketika dihubungi dari Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan bahwa BRG setelah melakukan fokus ulang anggaran akibat COVID-19, akan membangun empat unit sekat kanal di Jambi, melakukan revegetasi lahan yang menjalani restorasi sebelumnya 90 hektare (ha), dan memberikan 20 paket revitalisasi ekonomi kepada masyarakat.
Sementara itu di Riau akan dibangun 52 unit sekat kanal, revegetasi di lahan seluas 135 ha dan revitalisasi ekonomi 33 paket. Di Sumatera Selatan akan dibangun 72 unit sekat kanal, pemeliharaan dan revegetasi 150 ha dan 21 paket revitalisasi ekonomi.
Selama pandemi COVID-19, pembangunan sekat kanal dan sumur bor baru belum bisa dilakukan karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di daerah-daerah yang masuk dalam target wilayah kerja BRG.
Namun, Soesilo mengatakan pengawasan dan pemeliharaan sekat kanal yang sudah dibangun dalam periode 2016-2019 tetap dilaksanakan melalui bantuan kelompok masyarakat (pokmas) yang berada di desa-desa gambut di Sumatera. Pendamping yang berada di desa juga membantu dalam proses pemeliharaan.
Memakai konferensi virtual, proses koordinasi dilakukan BRG dengan pokmas yang berada di lokasi. Tidak hanya itu, BRG juga memakai aplikasi SISFO-BRG yaitu aplikasi pendataan lapangan berbasis seluler untuk pemeliharaan infrastruktur pembasahan gambut.
Data BRG menunjukkan selama 2016-2019 badan itu bersama mitra-mitranya telah membangun 2.569 sumur bor di Jambi, Riau dan Sumatera Selatan.
Selain itu dibangun pula 1.569 unit sekat kanal di Riau, 702 unit di Jambi dan 809 unit di Sumatera Selatan, demikian Soesilo Indarto.
Baca juga: BRG tetap perbaiki dan pelihara sekat kanal selama pademi COVID-19
Baca juga: BRG akan buat sekat kanal di kawasan habitat puluhan gajah
Baca juga: Kepala BRG : Sekat kanal efektif minimalisir lahan gambut terbakar
Baca juga: BRG: Sekat kanal berbasis karet alam efektif jaga gambut tetap basah
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: