Australia, Jepang alami peningkatan kasus corona
16 Juli 2020 18:03 WIB
Seorang warga terlihat mengikuti tes untuk virus corona (COVID-19) di pusat uji Crossroad Hotel setelah adanya klaster terinfeksi di Sydney, Australia, Kamis (16/7/2020). Image/Bianca De Marchi via REUTERS/nz/djo (REUTERS/STRINGER)
Ankara (ANTARA) - Australia dan Jepang mengalami peningkatan kasus virus corona pada Kamis, dengan Australia mencatat 10.500 lebih kasus dan 323 kasus COVID-19 tambahan.
Australia melaporkan total 113 kematian akibat penyakit pernapasan tersebut, menurut Johns Hopkins University yang berbasis di AS.
Sebagian besar kasus baru COVID-19, yakni 312 kasus, dilaporkan di negara bagian selatan Victoria, di mana pembatasan ketat termasuk penguncian selama enam pekan diberlakukan baru-baru ini.
Warga Victoria, salah satu negara bagian terpadat Australia yang mengkonfimasi 4.000 kasus, dilarang memasuki provinsi lainnya jika tidak menunjukkan surat izin dari otoritas.
Sementara itu, Jepang melaporkan 454 kasus baru termasuk 280 kasus di Tokyo. Angka tersebut melonjak sejak otoritas mencabut pembatasan COVID-19 secara penuh.
Hingga kini Jepang melaporkan total 23.203 kasus dengan 984 kematian, menurut Johns Hopkins University.
Berbeda halnya dengan Jepang dan Australia, Selandia Baru melaporkan hanya satu kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir, sehingga menambah total kasus menjadi 1.548 kasus, menurut data Kementerian Kesehatan.
Berdasarkan angka resmi, terdapat 1.499 pasien sembuh dan saat ini tidak ada pasien yang sedang dalam perawatan rumah sakit.
Selandia Baru menuai pujian terkait penanganan mereka melawan pandemi, terbukti dengan hanya melaporkan 22 kematian COVID-19.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Australia batasi jumlah penduduk yang pulang di tengah lonjakan virus
Baca juga: Tokyo akan tingkatkan peringatan waspada corona ke level tertinggi
Baca juga: PM Ardern: Selandia Baru harus antisipasi wabah baru corona
Australia melaporkan total 113 kematian akibat penyakit pernapasan tersebut, menurut Johns Hopkins University yang berbasis di AS.
Sebagian besar kasus baru COVID-19, yakni 312 kasus, dilaporkan di negara bagian selatan Victoria, di mana pembatasan ketat termasuk penguncian selama enam pekan diberlakukan baru-baru ini.
Warga Victoria, salah satu negara bagian terpadat Australia yang mengkonfimasi 4.000 kasus, dilarang memasuki provinsi lainnya jika tidak menunjukkan surat izin dari otoritas.
Sementara itu, Jepang melaporkan 454 kasus baru termasuk 280 kasus di Tokyo. Angka tersebut melonjak sejak otoritas mencabut pembatasan COVID-19 secara penuh.
Hingga kini Jepang melaporkan total 23.203 kasus dengan 984 kematian, menurut Johns Hopkins University.
Berbeda halnya dengan Jepang dan Australia, Selandia Baru melaporkan hanya satu kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir, sehingga menambah total kasus menjadi 1.548 kasus, menurut data Kementerian Kesehatan.
Berdasarkan angka resmi, terdapat 1.499 pasien sembuh dan saat ini tidak ada pasien yang sedang dalam perawatan rumah sakit.
Selandia Baru menuai pujian terkait penanganan mereka melawan pandemi, terbukti dengan hanya melaporkan 22 kematian COVID-19.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Australia batasi jumlah penduduk yang pulang di tengah lonjakan virus
Baca juga: Tokyo akan tingkatkan peringatan waspada corona ke level tertinggi
Baca juga: PM Ardern: Selandia Baru harus antisipasi wabah baru corona
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2020
Tags: