Pangdam: 7.383 anggota Satgas Huma dilibatkan cegah karhutla
15 Juli 2020 22:43 WIB
Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mengatakan, sebanyak 7.383 anggota Satgas "Huma" (ladang) dilibatkan dalam rangka mencegah dan mengantisipasi Karhutla (kebakaran hutan dan lahan) di wilayah Kalbar dan Kalteng. (Istimewa)
Pontianak (ANTARA) - Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mengatakan, sebanyak 7.383 anggota Satgas Huma dilibatkan dalam rangka mencegah dan mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kalbar dan Kalteng.
"Kami sudah bentuk kekuatan ini (Satgas Huma) hingga ke desa-desa, yakni sebanyak 7.383 orang, diantaranya sebanyak 6.481 orang di Kalbar, dan di Kalteng sebanyak 902 orang," kata Muhammad Nur Rahman saat menghadiri Apel Gelaran Satgas Huma Desa Mandiri Menuju Langit Biru di Bumi Khatulistiwa di Sungai Raya, Rabu.
Dia menjelaskan, pembentukan Satgas Huma oleh Kodam XII/Tpr ini adalah dalam rangka mendukung kesiapan program Desa Mandiri oleh Pemprov Kalbar.
Baca juga: Kalteng terima dukungan helikopter dari BNPB hadapi karhutla
Baca juga: BPPT modifikasi cuaca di Kalimantan antisipasi karhutla
"Anggota Satgas Huma ini adalah murni dari relawan-relawan di desa, yang tugasnya membantu masyarakat desa dalam membuka ladang atau huma. Huma ini adalah salah satu bahasa yang sudah familier di masyarakat, sehingga apabila masyarakat mau membuka ladang bisa memberdayakan satgas tersebut," ujarnya.
Dengan memberdayakan Satgas Huma nantinya diharapkan apabila masyarakat membakar lahan, maka jangan sampai tidak terkendali. "Apalagi Satgas Huma ini sudah dilatih, mereka sudah dibekali cara membuka lahan tanpa membakar. Tentunya membuka lahan tanpa membakar ini suatu pola budaya baru sehingga perlu tenggang waktu hingga menjadi budaya di masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, bagi masyarakat yang tetap membuka lahan dengan cara membakar maka tetap dilakukan pendampingan. Tapi bagi masyarakat yang sudah mau merubah pola menanam atau membuka lahan tanpa membakar maka Satgas Huma ini juga tetap bertugas membantu masyarakat di desa tersebut.
"Satgas ini nanti akan menjadi mitra Babinsa dan Bhabinkamtibmas, karena selama ini bila terjadi karhutla yang terdepan adalah babinsa dan bhabinkamtibmas dibantu manggala agni, tagana, BPBD, Basarnas. Apalagi dari awal mereka sudah mengetahui informasi adanya rencana masyarakat mau membakar, sehingga mereka bisa membantu keberadaan Babinsa dan Babinkamtibmas di desa tersebut," katanya.
Sementara itu, Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan, dibentuknya Satgas Huma Desa Mandiri adalah salah satu bentuk dukungan yang besar bagi Pemprov Kalbar dalam mewujudkan desa yang mandiri dan sejahtera.
"Program Satgas Huma Desa Mandiri Menuju Langit Biru adalah sangat selaras sekali dengan program Desa Mandiri oleh Pemprov Kalbar. Apalagi program Desa Mandiri dengan langit biru sangat selaras antara pembangunan desa di bidang sosial, ekonomi dan lingkungan," ujarnya.
Karena, menurut dia, desa merupakan garda terdepan dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, sehingga upaya pemberdayaan masyarakat desa terutama pada daerah rawan kebakaran lahan dan hutan sangat diperlukan.
Baca juga: Kodam XII/Tpr bantah terima hibah tanah dari Endang Kusnadi
Baca juga: Panglima Kodam XII/Tanjungpura bangga toleransi di Kalimantan Barat
"Kami sudah bentuk kekuatan ini (Satgas Huma) hingga ke desa-desa, yakni sebanyak 7.383 orang, diantaranya sebanyak 6.481 orang di Kalbar, dan di Kalteng sebanyak 902 orang," kata Muhammad Nur Rahman saat menghadiri Apel Gelaran Satgas Huma Desa Mandiri Menuju Langit Biru di Bumi Khatulistiwa di Sungai Raya, Rabu.
Dia menjelaskan, pembentukan Satgas Huma oleh Kodam XII/Tpr ini adalah dalam rangka mendukung kesiapan program Desa Mandiri oleh Pemprov Kalbar.
Baca juga: Kalteng terima dukungan helikopter dari BNPB hadapi karhutla
Baca juga: BPPT modifikasi cuaca di Kalimantan antisipasi karhutla
"Anggota Satgas Huma ini adalah murni dari relawan-relawan di desa, yang tugasnya membantu masyarakat desa dalam membuka ladang atau huma. Huma ini adalah salah satu bahasa yang sudah familier di masyarakat, sehingga apabila masyarakat mau membuka ladang bisa memberdayakan satgas tersebut," ujarnya.
Dengan memberdayakan Satgas Huma nantinya diharapkan apabila masyarakat membakar lahan, maka jangan sampai tidak terkendali. "Apalagi Satgas Huma ini sudah dilatih, mereka sudah dibekali cara membuka lahan tanpa membakar. Tentunya membuka lahan tanpa membakar ini suatu pola budaya baru sehingga perlu tenggang waktu hingga menjadi budaya di masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, bagi masyarakat yang tetap membuka lahan dengan cara membakar maka tetap dilakukan pendampingan. Tapi bagi masyarakat yang sudah mau merubah pola menanam atau membuka lahan tanpa membakar maka Satgas Huma ini juga tetap bertugas membantu masyarakat di desa tersebut.
"Satgas ini nanti akan menjadi mitra Babinsa dan Bhabinkamtibmas, karena selama ini bila terjadi karhutla yang terdepan adalah babinsa dan bhabinkamtibmas dibantu manggala agni, tagana, BPBD, Basarnas. Apalagi dari awal mereka sudah mengetahui informasi adanya rencana masyarakat mau membakar, sehingga mereka bisa membantu keberadaan Babinsa dan Babinkamtibmas di desa tersebut," katanya.
Sementara itu, Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan, dibentuknya Satgas Huma Desa Mandiri adalah salah satu bentuk dukungan yang besar bagi Pemprov Kalbar dalam mewujudkan desa yang mandiri dan sejahtera.
"Program Satgas Huma Desa Mandiri Menuju Langit Biru adalah sangat selaras sekali dengan program Desa Mandiri oleh Pemprov Kalbar. Apalagi program Desa Mandiri dengan langit biru sangat selaras antara pembangunan desa di bidang sosial, ekonomi dan lingkungan," ujarnya.
Karena, menurut dia, desa merupakan garda terdepan dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, sehingga upaya pemberdayaan masyarakat desa terutama pada daerah rawan kebakaran lahan dan hutan sangat diperlukan.
Baca juga: Kodam XII/Tpr bantah terima hibah tanah dari Endang Kusnadi
Baca juga: Panglima Kodam XII/Tanjungpura bangga toleransi di Kalimantan Barat
Pewarta: Andilala dan Slamet Ardiansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: