Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antar-bank Jakarta, Senin, bergerak mendekati 9.400 per dolar AS dan ditutup pada posisi 9.410/9.425 per dolar AS, setelah akhir pekan lalu berada pada 9.440/9.455.

Pengamat pasar uang Edwin Sinaga mengatakan, rupiah masih bergerak naik, karena pelaku pasar tetap membeli mata uang lokal itu.

Namun pembelian rupiah oleh pelaku pasar agak berkurang dibanding pagi, karena pelaku pasar agak hati-hati untuk membeli mata uang Indonesia itu lebih jauh, katanya.

Edwin Sinaga yang juga Dirut PT Finan Corpindo Nusa mengatakan, kepercayaan pasar masih ada, sehingga rupiah bisa bergerak naik, meski pasar saham dilanda aksi lepas.

Kenaikan rupiah diperkirakan sulit untuk bisa mencapai angka 9.300 per dolar, karena berbagai kasus yang muncul di pasar domestik diperkirakan akan berpengaruh terhadap pasar, katanya.

Pemerintah, lanjut dia harus dapat menyelesaikan persoalan dengan cepat sehingga pelaku asing kembali menginvestasikan dana di pasar domestik.

Kepercayaan investor harus segera dipulihkan agar mereka mau menempatkan dananya lebih besar lagi di pasar, ujarnya.

Menurut dia, selisih bunga rupiah terhadap dolar yang masih tinggi merupakan faktor utama yang mendorong pelaku masih ingin bermain di pasar domestik.

Selain itu pasar uang maupun pasar saham di dalam negeri masih merupakan pasar yang memberikan keuntungan lebih tinggi ketimbang pasar Asia lainnya, katanya.
(*)