Makassar (ANTARA News) - Beredar kabar di situs jejaring sosial "Facebook" tentang penjarahan hasil laut taman nasional (TN) Takabonerate, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Minggu (8/11).

Seorang pengguna Facebook, Andi Aisyah (35), dalam catatannya mengaku menerima sms melalui kawannya dan mengabarkan oknum aparat kepolisian yang bertugas di Bajoe dilaporan membekingi pengambilan bambu laut dan akar bahar di kawasan konservasi Takabonerate.

Bahkan, kabarnya oknum petugas tersebut diduga telah menjarah hasil laut yang terdapat di daerah pulau Sembilan, Kabupaten Sinjai, Sulsel.

Dilaporkan juga bahwa pihak Jagawana (Penjaga Kawasan Kehutanan) di sekitar taman laut Takabonerate tidak bisa berbuat banyak, akibat keterbatasan personel dalam melakukan pengawasan.

Sejumlah pengguna layanan jejaring sosial itu mulai memberikan komentar dan menyesalkan adanya dugaan penjarahan yang melibatkan oknum polisi itu.

Hal itu seperti yang disampaikan Rul Amirullah Tahir yang mendesak pihak-pihak terkait mengusut dugaan penjarahan hasil laut itu.

"Polisi dan Dinas terkait harus turun tangan mengawasi, percuma promosi festival Takabonerate kalau sumberdaya laut habis dicuri. Ini issu Internasional, pemkab, pemprov, Menteri Kelautan harus responsif," demikian ungkap Rul dalam posting di Facebook.

Dilaporkan, rumor penjarahan kawasan Takabonerate itu di `posting` pada layanan Facebook pada pukul 04.57 Wita.
(*)