Parigi (ANTARA) - Korban banjir di Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah butuh makanan siap saji pada situasi tanggap darurat bencana sebagai kebutuhan mendesak.

"Kami sudah mendirikan sejumlah posko dan dapur umum di sejumlah wilayah yang terdampak banjir," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong Nyoman Adi di Parigi, Selasa.

Dia menjelaskan, saat ini pihaknya telah mengerahkan tim ke sejumlah titik yang terdampak untuk membantu proses evakuasi harta benda milik warga, termasuk mengumpulkan data-data di lapangan, bahkan Pemkab Parigi Moutong juga telah mendirikan posko kesehatan.
Baca juga: 138 jiwa korban banjir Parigi Sulteng mengungsi di rumah kerabat

Dikatakan, warga juga sangat membutuhkan pasokan air bersih untuk keperluan mandi dan mencuci karena air yang mengalir di sekitar pemukiman mereka masih keruh bercampur material lumpur.

Selain makanan siap saji, warga korban banjir juga membutuhkan tenda pengungsian, selimut, perlengkapan bayi dan beras sebagai kebutuhan mendesak.

"Sebagian warga yang terdampak banjir sudah mengungsi di rumah kerabat mereka dan tempat-tempat aman," kata Nyoman menambahkan.

BPBD setempat mencatat, terdapat delapan desa di wilayah Parigi dan sekitarnya di landa banjir dengan jumlah warga terdampak sekitar 1.276 jiwa terdiri dari 99 jiwa lansia, 83 jiwa balita, 12 bayi dan delapan jiwa ibu hamil serta empat jiwa disabilitas.
Baca juga: Enam rumah di Parigi Sulteng hanyut terseret banjir

Selain itu, terdapat 15 unit rumah hanyut terseret banjir, 11 rumah terancam hanyut, 170 rumah terendam dan delapan rumah lainnya rusak berat, serta satu jembatan putus dan satu tanggul jebol.

"Data ini masih bersifat sementara, kemungkinan jumlahnya akan bertambah mengingat wilayah Kabupaten Parigi Moutong cukup luas," katanya.

Dia mengimbau warga agar tetap berhati-hati dan waspada, mengingat saat ini musim penghujan yang berpotensi menimbulkan banjir, sebab debit air di sejumlah sungai di wilayah Parigi dan sekitarnya mulai banyak.

"Menghadapi situasi seperti ini jangan panik, usahakan tetap tenang sehingga kita bisa lebih leluasa bergerak mencari pertolongan," demikian Nyoman.
Baca juga: Banjir terjang Tinombo Parigi Moutong