Rusia berharap mulai uji coba tahap akhir vaksin COVID-19 pada Agustus
14 Juli 2020 14:31 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) mendengarkan Presiden Pusat Penelitian Nasional Kurchatov Institute Mikhail Kovalchuk saat mengunjungi institut di Moskow, Rusia, Selasa (10/4/2018). (Sputnik/Alexei Nikolskyi/Kremlin via REUTERS)
Moskow (ANTARA) - Institut Rusia, yang mengembangkan salah satu calon vaksin COVID-19 negara tersebut, berharap dapat memulai tahap akhir uji klinis bagian kecil dari masyarakat umum pada pertengahan Agustus, menurut Kantor Berita RIA mengutip pimpinan institut, Senin.
Secara global, 19 vaksin ekperimental COVID-19 sedang dalam uji klinis manusia, dan hanya dua dalam uji coba Tahap III yakni vaksin buatan Sinopharm China dan vaksin milik AstraZeneca bersama Universitas Oxford. Sinovac Biotech asal China akan menyusul pada Juli ini.
Hasil awal dari uji klinis manusia skala kecil pertama dari vaksin yang dikembangkan oleh Gamaleya Institute di Moskow menunjukkan vaksin itu aman untuk digunakan, menurut laporan terpisah RIA, Minggu.
"Sekitar 14-15 Agustus, saya harap, jumlah kecil vaksin yang seharusnya dapat kami produksi akan memasuki sirkulasi publik," kata Alexander Ginsburg, direktur institut.
Baca juga: Bill Gates sebut obat COVID-19 harus tersedia bagi yang membutuhkan
Baca juga: November, Thailand uji klinis vaksin COVID-19 pada manusia
Ini akan setara dengan uji coba Tahap III, sebab orang yang mendapatkan vaksin akan tetap di bawah pengawasan, lapor RIA, megutip Ginsburg.
Uji coba Tahap I dan II biasanya menguji keamanan obat sebelum memasuki uji coba Tahap III, yang menguji keefektifan dalam kelompok relawan yang lebih besar.
Uji coba vaksin Gamaleya Institute pada manusia dimulai pada 18 Juni, dengan sembilan relawan menerima satu dosis, dan sembilan lainnya menguji dosis penguat harapan.
Kelompok itu tidak mengalami efek samping signifikan apa pun dan akan diperbolehkan pulang dari rumah sakit pada Rabu, menurut RIA pada Minggu, mengutip direktur Universitas Sechenov di Moskow, tempat uji coba berlangsung.
"Data yang tersedia saat ini ... memperlihatkan bahwa para relawan menunjukkan respons imun terhadap vaksin virus corona," kata Kementerian Pertahanan, yang terlibat dalam uji coba tersebut, melalui Kantor Berita RIA, Senin. Sebanyak 20 relawan lainnya diberikan vaksin di rumah sakit militer pada 23 Juni.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pejabat: AS akan mulai produksi vaksin COVID-19 akhir musim panas
Baca juga: Jokowi targetkan Indonesia mulai produksi vaksin COVID-19 Januari 2021
Secara global, 19 vaksin ekperimental COVID-19 sedang dalam uji klinis manusia, dan hanya dua dalam uji coba Tahap III yakni vaksin buatan Sinopharm China dan vaksin milik AstraZeneca bersama Universitas Oxford. Sinovac Biotech asal China akan menyusul pada Juli ini.
Hasil awal dari uji klinis manusia skala kecil pertama dari vaksin yang dikembangkan oleh Gamaleya Institute di Moskow menunjukkan vaksin itu aman untuk digunakan, menurut laporan terpisah RIA, Minggu.
"Sekitar 14-15 Agustus, saya harap, jumlah kecil vaksin yang seharusnya dapat kami produksi akan memasuki sirkulasi publik," kata Alexander Ginsburg, direktur institut.
Baca juga: Bill Gates sebut obat COVID-19 harus tersedia bagi yang membutuhkan
Baca juga: November, Thailand uji klinis vaksin COVID-19 pada manusia
Ini akan setara dengan uji coba Tahap III, sebab orang yang mendapatkan vaksin akan tetap di bawah pengawasan, lapor RIA, megutip Ginsburg.
Uji coba Tahap I dan II biasanya menguji keamanan obat sebelum memasuki uji coba Tahap III, yang menguji keefektifan dalam kelompok relawan yang lebih besar.
Uji coba vaksin Gamaleya Institute pada manusia dimulai pada 18 Juni, dengan sembilan relawan menerima satu dosis, dan sembilan lainnya menguji dosis penguat harapan.
Kelompok itu tidak mengalami efek samping signifikan apa pun dan akan diperbolehkan pulang dari rumah sakit pada Rabu, menurut RIA pada Minggu, mengutip direktur Universitas Sechenov di Moskow, tempat uji coba berlangsung.
"Data yang tersedia saat ini ... memperlihatkan bahwa para relawan menunjukkan respons imun terhadap vaksin virus corona," kata Kementerian Pertahanan, yang terlibat dalam uji coba tersebut, melalui Kantor Berita RIA, Senin. Sebanyak 20 relawan lainnya diberikan vaksin di rumah sakit militer pada 23 Juni.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pejabat: AS akan mulai produksi vaksin COVID-19 akhir musim panas
Baca juga: Jokowi targetkan Indonesia mulai produksi vaksin COVID-19 Januari 2021
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: