Pengamat: DPR Cari Teman, Tidak Mengkritisi
6 November 2009 18:31 WIB
Dari kanan Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri, Wakapolri Komjen (Pol) Makbul Padmanegara, dan Kabareskrim Komjen (Pol) Susno Duadji mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR di Gedung DPR Jakarta, Kamis malam (5/11). (ANTARA/Andika Wahyu)
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Thamrin Amal Tamagola mengatakan, sikap anggota Komisi III DPR pada rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kapolri, Kamis (5/11) malam, hingga Jumat dinihari, merupakan "sikap mencari teman".
"Sikap yang ditampilkan anggota Komisi III DPR lebih kepada mencari pertemanan daripada mempertanyakan persoalan-persoalan aktual yang sedang dihadapi Polri," kata Thamrin di Jakata, Jumat.
Dia mengatakan, dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan anggota DPR terlihat mereka berusaha mencari teman, bukan mengkritisi sikap lembaga negara yang sedang menghadapi konflik.
Meskipun demikian, guru besar FISIP UI ini belum mau menyimpulkan kinerja anggota DPR periode 2009-2014.
"Mereka baru sebulan berada di Senayan (DPR) sehingga masih beradaptasi. Kita tidak bisa terlalu cepat menyimpulkan kinerja mereka sama dengan anggota dewan sebelumnya," kata dia.
Menurut dia, anggota DPR saat ini sekitar 65 persen adalah wajah baru dan sebagian besar masih berusia muda yakni kurang dari 50 tahun.
"Sebagian anggota DPR saat ini adalah aktivis tahun 1990-an, sehingga mungkin mereka memiliki visi dan kinerjanya bebeda dari anggota periode sebelumnya," kata Thamrin.
Menurut Thamrin, DPR adalah lembaga politik yang berkembang dinamis. Meskipun sekitar 75 persen anggotanya berasal dari fraksi partai pendukung pemerintah, tapi mungkin saja tetap bersikap kritis dalam menyikapi persoalan yang menjadi sorotan masyarakat.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Farouk Muhammad mengatakan, pertanyaan yang diajukan anggota Komisi III DPR kepada Kapolri kurang tajam dalam menggali persoalan-persoalan yang sedang dihadapi Polri.
Ia berharap, anggota Komisi III DPR bisa lebih tajam lagi menggali persoalan yang sedang dihadapi mitra kerjanya. (*)
"Sikap yang ditampilkan anggota Komisi III DPR lebih kepada mencari pertemanan daripada mempertanyakan persoalan-persoalan aktual yang sedang dihadapi Polri," kata Thamrin di Jakata, Jumat.
Dia mengatakan, dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan anggota DPR terlihat mereka berusaha mencari teman, bukan mengkritisi sikap lembaga negara yang sedang menghadapi konflik.
Meskipun demikian, guru besar FISIP UI ini belum mau menyimpulkan kinerja anggota DPR periode 2009-2014.
"Mereka baru sebulan berada di Senayan (DPR) sehingga masih beradaptasi. Kita tidak bisa terlalu cepat menyimpulkan kinerja mereka sama dengan anggota dewan sebelumnya," kata dia.
Menurut dia, anggota DPR saat ini sekitar 65 persen adalah wajah baru dan sebagian besar masih berusia muda yakni kurang dari 50 tahun.
"Sebagian anggota DPR saat ini adalah aktivis tahun 1990-an, sehingga mungkin mereka memiliki visi dan kinerjanya bebeda dari anggota periode sebelumnya," kata Thamrin.
Menurut Thamrin, DPR adalah lembaga politik yang berkembang dinamis. Meskipun sekitar 75 persen anggotanya berasal dari fraksi partai pendukung pemerintah, tapi mungkin saja tetap bersikap kritis dalam menyikapi persoalan yang menjadi sorotan masyarakat.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Farouk Muhammad mengatakan, pertanyaan yang diajukan anggota Komisi III DPR kepada Kapolri kurang tajam dalam menggali persoalan-persoalan yang sedang dihadapi Polri.
Ia berharap, anggota Komisi III DPR bisa lebih tajam lagi menggali persoalan yang sedang dihadapi mitra kerjanya. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
Tags: