Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto mengatakan masih berkoordinasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta untuk menarik biaya komitmen perhelatan Formula E yang ditunda karena pandemi COVID-19.

"Kita lagi diskusikan apakah memungkinkan dari segi legal, dan kita harus koordinasi dengan Dispora DKI karena memang ini bukan Penyertaan Modal Daerah (PMD) Jakpro tapi di bawah Dinas Olahraga langsung," ujar Dwi dalam rapat bersama Komisi B DPRD DKI, Senin.

Baca juga: Formula E tergantung kondisi COVID-19 di Jakarta

Dwi mengatakan untuk saat ini Jakpro bertugas menanggung garansi bank sebagai jaminan untuk perhelatan balap mobil listrik dengan total dana sebesar Rp459 miliar dan dana jaminan tersebut berasal dari dana operasional Jakpro.

Sedangkan untuk urusan pembayaran biaya komitmen langsung ditangani oleh Dinas Pemuda dan Olahraga DKI.

Baca juga: PSI kritik pembayaran 'Commitment Fee' Formula E di tengah COVID-19

Hal itu pun dijelaskan lebih rinci oleh Direktur Keuangan Jakarta Propertindo Yuliantina Wangsawiguna terkait mekanisme tagihan untuk Formula E di Jakarta.

"Jadi ada commitment fee, ada bank guarantee. Karena (Formula E Operations) berkontrak secara dokumen hukum itu dengan Jakpro, maka tagihan memang commitment fee ke Jakpro, tapi langsung (diteruskan) ke Dispora," kata Yuliantina.

Oleh karena itu perlu pembahasan lebih lanjut untuk penarikan biaya komitmen formula E dengan Dispora DKI.

Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta saat ini sudah menyetor uang sebesar 20 juta poundsterling atau setara dengan Rp 345,9 miliar sebagai biaya komitmen untuk perhelatan mobil balap ramah lingkungan itu.

Formula E di kawasan Monas seharusnya dapat terlaksana pada 6 Juni 2020 lalu namun terpaksa ditunda akibat pandemi COVID-19.

Baca juga: FEO tetap monitor kemungkinan Formula E di Jakarta

Dispora DKI juga telah menyetorkan sebesar 11 juta poundsterling untuk balap mobil listrik musim selanjutnya. Sehingga total Formula E Operation (FEO) telah menerima dana sebesar 31 poundsterling dari DKI Jakarta sebagai biaya komitmen balap mobil listrik itu di Ibu Kota Jakarta.