BBKSDA Riau pasang dua perangkap harimau di Desa Tenggayun
13 Juli 2020 14:48 WIB
BBKSDA Riau bersama Sat Pol PP dan masyarakat memasang perangkap di lokasi ditemukannya jejak harimau di Desa Tenggayun KEcamatan Bandar Laksamana Kabupaten Bengkalis.(Alfisnardo)
Bengkalis (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau memasang dua perangkap harimau di Desa Tenggayun Kecamatan Bandar Laksamana Kabupaten Bengkalis yang sebelumnya sudah meresahkan warga setempat.
"Dua perangkap ini sudah kita pasang di lokasi ditemukan jejak harimau di Desa Tenggayun beberapa waktu yang lalu, satu perangkap merupakan bantuan dari PT Bukit Batu Hutani Alami (BBHA)," ujar Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau Heru Sutmantoro ketika dihubungi, Senin.
Dikatakannya, perangkap tersebut memakai umpan kambing dan sampai sekarang hasil monitoring dari anggota di lapangan keberadaan harimau tersebut tidak terlihat lagi.
"Kemungkinan keberadaan harimau tersebut sudah menjauh dari lokasi tersebut," ungkapnya.
Menurut Heru, harimau tersebut setiap harinya bergerak hingga 150 Km, rumah mereka ada di suaka marga satwa yang ada di Bukit Batu dan kemungkinan satwa tersebut kembali ke suaka marga satwa tersebut.
"Kamera jebak juga sudah dipasang lokasi tersebut namun tidak terpantau keberadaan harimau tersebut sampai saat ini," ujarnya.
Sementara itu Camat Bandar Laksaman Acil Esyno mengungkapkan, dua perangkap tersebut dipasang di dua lokasi di Dusun meranti Desa Tenggayun dan berjarak sekitar 200 meter antar perangkap yang dipasang.
"Pemasangan perangkap tersebut dilakukan pihak BBKSDA Riau bersama pihak perusahaan, Satpol PP dan masyarakat tempatan di lokasi jejak harimau yang ditemukan warga," ujarnya.
Ia berharap dengan pemasangan perangkap ini bisa membuahkan hasil dan warga bisa kembali beraktivitas untuk ke lokasi perkebunan.
Baca juga: Korban terkaman harimau di Bengkalis terima bantuan
Baca juga: BBKSDA Riau periksa perusahaan dalam penyelidikan kematian harimau
"Mudah-mudahan ikhtiar ini membuahkan hasil dan memberikan ketenangan bagi warga," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kamis (4/6) telah terjadi konflik satwa antara Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) dengan seorang warga daerah Bukit Batu tepatnya di Desa Sepahat, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis.
Menurut kronologi yang disampaikan oleh Kepala Desa Sepahat, konflik terjadi pada sekitar pukul 07.00 WIB. Korban yang bernama Sofian (50) diserang harimau saat sedang menyadap karet.
“Korban mengalami luka cakaran di bagian lutut sampai ke bawah, hal ini terjadi saat korban berusaha menyelamatkan diri dan menaiki pohon. harimau sumatera itu berhasil menggapai korban dan melukai kakinya,” ujar Suharyono.
Selain itu Warga Desa Tenggayun,Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis, digemparkan ditemukan jejak kaki harimau di areal perkebunan sawit milik masyarakat setempat, Sabtu (27/6).
"Tadi padi saya mendapat laporan dari Rozali yang merupakan kepala dusun terkait penemuan jejak kaki harimau di perkebunan sawit miliknya," ujar Muhamad Khairil Kepala Desa Tenggayun ketika di hubungi ANTARA.
Selain itu, kata Kades, di kebun sawit tersebut ditemukan satu ekor sapi yang mati diduga diserang harimau tersebut. "Satu sapi milik warga ditemukan mati di kebun sawit tersebut dan kuat dugaan habis dimangsa harimau," ujarnya.
Baca juga: BBKSDA Riau bersihkan jerat di lokasi konflik manusia dengan harimau
Baca juga: Seekor harimau mati kena jerat pemburu di Bengkulu
"Dua perangkap ini sudah kita pasang di lokasi ditemukan jejak harimau di Desa Tenggayun beberapa waktu yang lalu, satu perangkap merupakan bantuan dari PT Bukit Batu Hutani Alami (BBHA)," ujar Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau Heru Sutmantoro ketika dihubungi, Senin.
Dikatakannya, perangkap tersebut memakai umpan kambing dan sampai sekarang hasil monitoring dari anggota di lapangan keberadaan harimau tersebut tidak terlihat lagi.
"Kemungkinan keberadaan harimau tersebut sudah menjauh dari lokasi tersebut," ungkapnya.
Menurut Heru, harimau tersebut setiap harinya bergerak hingga 150 Km, rumah mereka ada di suaka marga satwa yang ada di Bukit Batu dan kemungkinan satwa tersebut kembali ke suaka marga satwa tersebut.
"Kamera jebak juga sudah dipasang lokasi tersebut namun tidak terpantau keberadaan harimau tersebut sampai saat ini," ujarnya.
Sementara itu Camat Bandar Laksaman Acil Esyno mengungkapkan, dua perangkap tersebut dipasang di dua lokasi di Dusun meranti Desa Tenggayun dan berjarak sekitar 200 meter antar perangkap yang dipasang.
"Pemasangan perangkap tersebut dilakukan pihak BBKSDA Riau bersama pihak perusahaan, Satpol PP dan masyarakat tempatan di lokasi jejak harimau yang ditemukan warga," ujarnya.
Ia berharap dengan pemasangan perangkap ini bisa membuahkan hasil dan warga bisa kembali beraktivitas untuk ke lokasi perkebunan.
Baca juga: Korban terkaman harimau di Bengkalis terima bantuan
Baca juga: BBKSDA Riau periksa perusahaan dalam penyelidikan kematian harimau
"Mudah-mudahan ikhtiar ini membuahkan hasil dan memberikan ketenangan bagi warga," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kamis (4/6) telah terjadi konflik satwa antara Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) dengan seorang warga daerah Bukit Batu tepatnya di Desa Sepahat, Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis.
Menurut kronologi yang disampaikan oleh Kepala Desa Sepahat, konflik terjadi pada sekitar pukul 07.00 WIB. Korban yang bernama Sofian (50) diserang harimau saat sedang menyadap karet.
“Korban mengalami luka cakaran di bagian lutut sampai ke bawah, hal ini terjadi saat korban berusaha menyelamatkan diri dan menaiki pohon. harimau sumatera itu berhasil menggapai korban dan melukai kakinya,” ujar Suharyono.
Selain itu Warga Desa Tenggayun,Kecamatan Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis, digemparkan ditemukan jejak kaki harimau di areal perkebunan sawit milik masyarakat setempat, Sabtu (27/6).
"Tadi padi saya mendapat laporan dari Rozali yang merupakan kepala dusun terkait penemuan jejak kaki harimau di perkebunan sawit miliknya," ujar Muhamad Khairil Kepala Desa Tenggayun ketika di hubungi ANTARA.
Selain itu, kata Kades, di kebun sawit tersebut ditemukan satu ekor sapi yang mati diduga diserang harimau tersebut. "Satu sapi milik warga ditemukan mati di kebun sawit tersebut dan kuat dugaan habis dimangsa harimau," ujarnya.
Baca juga: BBKSDA Riau bersihkan jerat di lokasi konflik manusia dengan harimau
Baca juga: Seekor harimau mati kena jerat pemburu di Bengkulu
Pewarta: Alfisnardo
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020
Tags: