Singapura, (ANTARA News) - Harga minyak mentah di pasar Asia, Kamis turun, karena pelaku pasar menahan cadangan minyak, akibat melemahnya fundamental pasar.

Kontrak utama New York, untuk minyak mentah jenis light sweet pengapalan Desember turun 34 sen menjadi 80,06 dolar per barel, sedangkan minyak mentah Laut Utara Brent juga pengiriman Desember turun 53 sen menjadi 78,36, sebagaimana dikutip dari AFP.

Harga minyak turun, setelah sempat mencapai angka 80 dolar di New York yang menggambarkan kekhawatiran melemahnya permintaan pasar, kata analis.

Fundamental pasar masih lemah dan belum ada tanda-tanda permintaan pasar membaik, kata Wakil Presiden Asia Pasific Jason Feer dari analis pasar perminyakan Argus Media di Singapura.

Ia menambahkan data yang dikeluarkan Departemen Energi (DoE)AS, Kamis menunjukkan penurunan yang tidak diperkirakan dalam cadangan minyak mentah AS "secara keseluruhan tidaK sebanyak itu" dalam skema harga lebih besar.

DoE mengumumkan bahwa caangan minyak mentah di konsumen energi terbesar dunia itu turun empat juta barel pada pekan yang berakhir 30 Oktober, melampaui prediksi analis, di mana memprediksi kenaikan.

Harga minyak turun karena berbagai komoditas menguat didorong oleh perdagangan berjangka emas, yang mencapai rekor tinggi.

Harga emas dan komoditas naik akhir-akhir ini akibat pergerakan dolar yang melemah.(*)