Medan (ANTARA News) - Jamaah calon haji (calhaj) selama berada di Tanah Suci guna menunaikan ibadah haji diingatkan supaya selalu menggunakan gelang identitas untuk memudahkan mengenali jamaah jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan, Sazli Nasution, di Medan, Rabu, mengatakan, gelang haji itu adalah salah satu identitas diri bagi calhaj asal Indonesia.

"Pemberian gelang itu untuk mengantisipasi sewaktu-waktu jika terjadi musibah di Tanah Suci," katanya.

Gelang identitas tersebut terbuat dari bahan "stainless steel" yang tidak mudah terbakar dan terukir bendera merah putih, kode embarkasi, nomor kloter, paspor, serta nama jamaah.

Namun apabila para calhaj terkena musibah kebakaran, atau tersesat dalam kerumunan yang mengakibatkan identitas lainnya hilang, maka gelang itu menjadi sebagai petunjuk terakhir untuk mengenali jamaah.

Gelang yang diberikan secara cuma-cuma kepada jamaah itu, bukan sekadar hiasan, namun berfungsi untuk mengenali asal jamaah serta asal kloter.

Selain itu, untuk memudahkan panitia dalam mengidentifikasi jamaah, gelang ini juga memudahkan jamaah ketika melakukan ibadah di Tanah Suci.

Mereka tidak perlu membawa paspor cukup dengan gelang identitas. "Kalau jamaah bawa-bawa paspor dikhawatirkan hilang dan mengurusnya bisa lama. Jadi gelang ini lebih efisien," tambahnya.

Gelang itu dibagikan kepada setiap jamaah ketika berada di Asrama Haji.

Untuk setiap embarkasi di daerah lain gelang tersebut mempunyai tanda atau warna yang berbeda-beda dan pembuatan gelang itu juga dilakukan di masing-masing embarkasi. (*)