Jakarta (ANTARA) - Sebuah studi baru-baru ini menemukan, beberapa aktivitas tertentu lebih rentan menyebabkan seseorang menderita osteoartritis lutut.

Aktivitas ini termasuk melakukan banyak pendakian, mengangkat berat, berlutut, jongkok dan berdiri.

Untuk sampai pada kesimpulan ini, para peneliti menganalisis 71 studi yang diterbitkan pada masa lalu dan melibatkan 9.50.000 responden. Hasil terbaru telah dipublikasikan di Arthritis Care & Research beberapa waktu lalu.

Mereka menganalisis pekerjaan seperti penambang, buruh bersih-bersih, petani, buruh bangunan, pekerja di bidang logam, pekerja layanan, dan pemasang lantai.

Baca juga: Kenali OA, salah satu penyebab nyeri lutut dan penanganannya

Baca juga: Dokter: Iklan obat nyeri sendi hanya penghilang rasa sakit


Hasilnya, ketika dibandingkan dengan mereka yang menjalani gaya hidup tidak aktif, pekerja pertanian memiliki peluang 64 persen lebih besar untuk menderita osteoartritis lutut.

Sementara buruh bangunan dan pemasang lantai masing-masing memiliki peluang 63 persen lebih besar untuk mengembangkan kondisi tersebut.

"Penelitian kolaboratif ini menginformasikan regulator di tempat kerja mengidentifikasi orang yang sering terlibat dalam kegiatan kerja tertentu yang mungkin rentan terhadap osteoartritis lutut, gangguan sendi paling umum di seluruh dunia," kata penulis utama Xia Wang dari University of Sydney, seperti dikutip dari Indian Express.

Osteoartritis lutut tergolong penyakit sendi degeneratif, yang biasanya merupakan hasil akhir dari keausan, bersama dengan hilangnya progresif kartilago artikular.

Kondisi kronis ini sangat lazim, dan juga salah satu kontributor terbesar seseorang mengalami cacat.

Baca juga: Lebih sehat kloset duduk atau jongkok? Ini kata ahli

Baca juga: Duduk terlalu lama waspada kena demensia

Baca juga: Aktifitas fisik yang tepat untuk diabetesi