Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bertekad untuk membangun zona integritas sebagai upaya untuk mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani.

Hal tersebut disampaikan Kepala BNPT, Komisaris Jenderal Polisi Dr Boy Rafli Amar MH, dalam sambutan saat menerima kunjungan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo, di Kantor BNPT, Sentul, Bogor.

Baca juga: BNPT bidik kerja sama internasional cegah terorisme saat pandemi

“Saat ini BNPT sedang melakukan pembangunan zona integritas, zona bersih, bebas korupsi. Dan sekarang sudah kami sosialisasikan program unggulan dari masing-masing kedeputian untuk nantinya akan kami jalankan,” kata Rafli, dalam keterangan tertulisnya, Jumat.

Ia meminta masing-masing kedeputian untuk bisa mengoptimalkan program-program unggulan yang sudah dijalankan BNPT selama ini dalam upaya penanggulangan terorisme di Tanah Air ini.

Baca juga: BNPT: Sinergitas TNI/Polri diperlukan dalam penanggulangan terorisme

“Program-program unggulan dalam bidang penanggulangan terorisme yang sudah ada selama ini tentunya akan lebih kami optimalisasikan dalam membangun zona integritas tersebut,” kata dia.

Ia menjelaskan, meski BNPT sendiri baru akan berumur 10 tahun pada 16 Juli nanti, namun harus segera siap dalam mengejar ketertinggalannya dari kementerian/lembaga yang lain, sehingga bisa mewujudkan lembaga yang bersih dan akuntabel.

Baca juga: BNPT: Pancasila tak mungkin diubah

Kumolo mendukung tekad yang dimiliki BNPT untuk menjadi lembaga yang beintegritas, yang mengatakan BNPT adalah suatu lembaga yang memiliki tugas pokok dan fungsi yang sangat luas.

“Saya sangat mendukung, dan memang itu harus, karena semua kementerian/lembaga pemerintah harus jadi zona integritas, tidak hanya BNPT. Tetapi BNPT ini adalah sebuah badan yang punya tupoksi yang besar dan luas, ada intelijen, ada territorial, operasional, hukum, jadi harus menjadi Lembaga dengan integritas yang tinggi,” kata dia.

Baca juga: BNPT sudah identifikasi data 80 anak eks ISIS